BPH Migas Sebut Kolaborasi Kunci Utama Pemerataan Energi hingga ke Pelosok
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Harya Adityawarman.
Foto: ANTARA/HO-BPH MigasJAKARTA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung program bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga telah membantu pemerataan energi hingga masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Dalam peresmian enam penyalur BBM Satu Harga klaster Sulawesi dan Nusa Tenggara di SPBU 5685334, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/12), Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Harya Adityawarman mengatakan, pemerintah telah merampungkan pembangunan 583 Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga yang dimulai pada 2017 hingga 2024.
Kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan ini, menjadi kunci tercapainya pemerataan energi, khususnya Jenis BBM Tertentu (minyak solar) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (Pertalite) hingga ke seluruh pelosok negeri.
"Alhamdulillah puncak peresmian penyalur BBM Satu Harga pada 2024 dengan akumulatif 583 penyalur, sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan memberi manfaat dan membawa dampak positif kepada masyarakat sekitar," ujar Harya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/12).
Harya menyampaikan, penyediaan dan pendistribusian BBM subsidi di wilayah 3T membutuhkan usaha yang besar. Karenanya, pemerintah tidak bisa berjalan sendirian.
"Karena wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar atau 3T membutuhkan usaha yang besar, kita mengajak kepada seluruh stakeholder untuk terus mengawal dengan baik keberlangsungan penyaluran BBM Satu Harga agar dapat dirasakan dan dimanfaatkan dengan baik untuk masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan sama, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief mengatakan, dengan terbangunnya penyalur BBM Satu Harga akan memudahkan masyarakat dalam mengakses BBM subsidi dan kompensasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan keekonomian bagi konsumen di sekitar penyalur.
Menurutnya, program BBM Satu Harga ini wujud Pemerintah hadir hingga ke pelosok negeri, demi pemerataan harga BBM subsidi dan kompensasi yang sama dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Lebih lanjut, kata Eman, diperlukan dukungan dari konsumen pengguna dan aparat penegak hukum agar penyaluran BBM Satu Harga tetap terjaga dengan baik.
"Mudah-mudahan dengan kolaborasi dalam menjaga BBM Satu Harga ini, kita semua mendapatkan pemerataan energi hingga ke pelosok negeri," ujar Eman.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mustika Pertiwi menjelaskan bahwa program BBM Satu Harga adalah langkah nyata dari pemerintah dalam memberikan kemudahan akses dan keterjangkauan BBM hingga ke daerah pelosok.
"Dengan hadirnya BBM Satu Harga, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan BBM. Sehingga ke depan, keseragaman harga BBM ini menjadi pendorong dan peningkatan ekonomi pada masyarakat, serta mengurangi kesenjangan sosial," ucap Mustika.
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- Bhayangkara FC Hancurkan Rekor Kandang PSIM
- Data Nasabah BRI Diduga Diretas? Ini Penjelasan Penting dari Pihak Bank!
- Mercure Convention Center Ancol Persembahkan Pesta Akhir Tahun Bernuansa Tropis Bertajuk "Sizzling Summer Bash"
- Google Maps Bongkar Misteri Orang Hilang di Spanyol!
- Pertamina Group Siaga Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025