Vietnam Ajukan Klaim Baru Atas Batas Wilayah di LTS
Klaim Vietnam l Kapal Penjaga Pantai Tiongkok membayangi kapal Penjaga Pantai Vietnam di perairan dekat lokasi anjungan pengeboran minyak Tiongkok di LTS pada Mei 2014 lalu. Pada Kamis (18/7), Vietnam mengajukan klaim kepada PBB atas landas kontinen yang diperluas di wilayah tengah LTS, dan kemungkinan besar Tiongkok akan menolak pengajuan Vietnam itu.
Foto: AFP/HOANG DINH NamHANOI - Vietnam telah mengajukan klaim kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas landas kontinen yang diperluas di wilayah tengah Laut Tiongkok Selatan (LTS), sebulan setelah langkah serupa dilakukan oleh Filipina.
Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/7) bahwa di bawah Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS), Vietnam memiliki dasar hukum dan ilmiah penuh untuk menegaskan haknya atas bentangan dasar laut yang membentang lebih dari 200 mil laut (370 kilometer) dari pantainya, serta hak eksklusif untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam di daerah tersebut.
LTS diyakini kaya akan sumber daya laut dan cadangan minyak. Sebelumnya pada 14 Juni lalu, Filipina mengajukan pengajuannya sendiri untuk memperluas landas kontinen di wilayah Palawan Barat di LTS, yang tumpang tindih dengan klaim Vietnam dan Malaysia.
Vietnam tidak memprotes pengajuan Filipina secara langsung, tetapi mengatakan bahwa meskipun negara-negara pesisir memiliki hak untuk menentukan batas landas kontinen terluar mereka di bawah UNCLOS, ketika mengajukan klaim mereka harus menghormati hak-hak dan kepentingan sah dan sah dari negara-negara pesisir lain yang memiliki pantai yang berseberangan atau bersebelahan.
Filipina kemudian mengatakan bahwa mereka bersedia mengadakan pembicaraan dengan Vietnam untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan untuk masalah LTS, dan pada Kamis (18/7) sebagai tanggapan atas pengajuan Vietnam, Filipina mengatakan bahwa pihaknya menegaskan kembali klaimnya atas landas kontinen yang diperluas di wilayah Palawan Barat.
"Namun demikian, kami mengakui hak Vietnam, sebagai negara pesisir seperti Filipina, untuk menyerahkan informasi untuk menetapkan batas luar landas kontinen mereka di luar 200 mil laut sebagaimana diatur dalam UNCLOS," ujar Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.
"Kami siap untuk melibatkan Vietnam dalam mencari jalan ke depan yang dapat membantu mencapai solusi yang saling menguntungkan bagi masalah LTS, sesuai dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS," imbuh kementerian itu.
Kemungkinan Penolakan
Tiongkok, yang mengklaim sebagian besar wilayah LTS meskipun ada keberatan dari negara-negara regional, menolak klaim landas kontinen yang diperluas oleh Filipina dan kemungkinan besar akan menolak pengajuan Vietnam.
Pengajuan ini merupakan yang ketiga ditempuh Vietnam atas landas kontinen yang diperluas di LTS. Pada Mei 2009 lalu, Vietnam pernah mengajukan pengajuan terpisah untuk wilayah utara dan pengajuan bersama dengan Malaysia untuk bagian selatan LTS.
Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan bahwa pengajuan terakhirnya adalah untuk memastikan hak-hak sah atas landas kontinennya yang diperluas di bagian tengah LTS, tetapi Vietnam siap dan berkomitmen untuk menyelesaikan dan mengelola semua perselisihan dan perbedaan dengan negara-negara pantai yang relevan dengan cara-cara damai.
Namun pada pengajuan kali ini, Vietnam juga mengirimkan nota lisan kepada Sekjen PBB untuk menyatakan posisi Vietnam mengenai pengajuan serupa yang diajukan Filipina pada Juni lalu, kata Kementerian Luar Negeri Vietnam.
- Baca Juga: Asean Ingin Junta Gelar Pemilu Inklusif
- Baca Juga: Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
"Vietnam sekali lagi menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Spratly sesuai dengan hukum internasional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Vietnam. RFA/ST/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional