Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Lestarikan Budaya, Eksistensi Cupu Panjala di Tengah Realitas Global

Foto : Istimewa

Ritual pembukaan kain yang membalut Cupu Kyai Panjala, di Dusun Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal tersebut didasari oleh fenomena empirik yang melihat banyak aktivitas masyarakat berupa upacara-upacara ritual budaya dengan tanpa membedakan agama. Pemuda Dusun Mendak yang masih percaya dengan mitos Cupu Panjala cenderung menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sakral dan selalu mengikuti prosesi ritual pembukaan baik secara langsung atau melalui media, serta terlibat aktif dalam dinamika sosial pada saat ritual pembukaan Cupu Panjala berlangsung.

Hal ini dipengaruhi oleh hubungan komunikasi yang kuat dalam proses internalisasi budaya itu sendiri. Sementara itu, kelompok pemuda lain memiliki pandangan yang berkebalikan, yakni cenderung tidak percaya pada mitos Cupu Panjala.

Akan tetapi, mereka masih menghormati budaya tersebut sebagai aset lokal masyarakat Mendak. Hal ini berkaitan dengan spirit toleransi masyarakat dalam hal kepercayaan.

Pemuda sebagai digital native yang lebih dekat dengan modernisme telah mengenal dunia luar melalui terpaan teknologi komunikasi dan informasi. Konsekuensinya individu tersebut lebih mengedepankan rasionalitas dimana masyarakat modern lebih mempercayai hal-hal yang sifatnya nyata dan dapat diterima oleh panca indera mereka.

Mereka menyingkirkan hal-hal yang dianggap sebagai kepercayaan yang bersifat abstrak ataupun mitos, tahayul, mistis, dan segala sesuatu yang bersifat susah untuk diterima akal sehat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top