UMKM Keluhkan Kenaikan Biaya Pemasaran di Platform Digital
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyoroti sejumlah hal yang menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM memasarkan produknya melalui langkah digitalisasi. Maman mengatakan salah satu keluhan dari para pengusaha adalah adanya peningkatan biaya pemasaran di platform digital.
“Di sisi lain sering kali ada laporan, biaya pemasaran dulu hanya sebesar 2 persen, kini angkanya meningkat menjadi rata-rata 8-12 persen, perlu ada regulasi yang lebih jelas untuk memastikan keseimbangan antara keberpihakan terhadap UMKM dan keberlanjutan bisnis e-commerce,” kata Maman, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/2).
Namun, dia tetap mendorong pengusaha UMKM agar ikut memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya lebih luas lagi. “Suka tidak suka mereka harus beradaptasi dengan digitalisasi termasuk penjualan via ecommerce, hal itu juga terus kita dorong,” ujarnya.
Dalam konteks persaingan global, Menteri Maman juga menyinggung maraknya produk impor, khususnya dari China, yang membanjiri pasar Indonesia.
Dia menegaskan menutup akses platform digital bukanlah solusi jangka panjang. “Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah memastikan produk UMKM agar dapat diproduksi dalam jumlah besar dengan harga yang lebih kompetitif,” kata Maman.
Selain itu, Maman pun menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem UMKM.
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam penyediaan pelatihan bagi pengusaha UMKM.
Dia menjelaskan ketimbang membangun pusat pelatihan baru, kementeriannya akan memanfaatkan balai latihan kerja (BLK) yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
Berita Trending
- 1 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 2 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 3 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
- 4 Australia Tuduh Jet Tempur Tiongkok Lakukan Tindakan Tak Aman
- 5 Untuk Tingkatkan Literasi, Perpusnas Optimalkan Anggaran Rp441 Miliar