Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ujian Demokrasi Lokal

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Tapi untuk tulisan ini, saya lebih ingin memakai pengertian dari masyarakat. Kita rujuk perspektif awam saja, tidak perlu terpaku pada kamus. Coba sesekali tanyakan pada tetangga kita yang sehari-hari bertani ke sawah, pada pedagang kecil yang kita temui di pasar, atau pada para nelayan pegulat ombak di tepian pantai, pada mereka, perihal "apa arti kampanye?"

"Oh baliho, orang nak mencalon jadi pejabat, sumbangan, proposal, janji pembangunan," dan lain sebagainya. Kurang lebih, begitulah jawaban yang akan didapati.

Dari situ, saya jadi terkenang banyak hal. Ada 70,44 persen pemilih yang golput pada Pilkada Kota Medan tahun 2015. Jumlahnya bahkan tiga kali lipat suara pemilih pemenang pilkada.

Tujuh ratus tiga puluh kilometer dari Medan, orang-orang juga merasakan hal yang sama di Padang. Paling tidak ada 42,29 persen pemilih Kota Padang yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum, golput alias tidak ikut memilih pada Pilkada Kota Padang 2013 lalu.

Lalu kita lempar ke Jawa Tengah, pada pemilihan gubernur pada 2013 lalu, dalam kisaran 50 persen pemilih tidak menggunakan hak suara mereka. Pun Jawa Barat, Jawa Timur dengan angka yang relatif sama.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top