Korut Berupaya Curi Rahasia Militer dan Nuklir
Asisten Jaksa Agung AS, Matthew Olsen
Foto: justice.govLONDON - Pihak intelijen Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (26/7) mengeluarkan peringatan mengenai kampanye spionase dunia maya global yang didukung Korea Utara (Korut) untuk memajukan ambisi nuklir negara tersebut.
Badan-badan penegak hukum dan intelijen mengatakan bahwa kelompok yang dikenal sebagai Andariel telah menyusupi organisasi-organisasi di seluruh dunia untuk mencuri informasi teknis dan data kekayaan intelektual yang sensitif dan rahasia.
"Andariel telah diidentifikasi sebagai bagian dari agen mata-mata Pyongyang, dan berupaya untuk memajukan ambisi militer dan nuklir rezim tersebut," kata Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) Inggris.
- Baca Juga: TPS Liar Menjamur di Bekasi
Organisasi-organisasi pertahanan, kedirgantaraan, nuklir, dan teknik, sebagian besar menjadi sasaran, serta penyedia medis dan energi, yang beberapa diantaranya terkena serangan ransomware.
"Operasi spionase dunia maya global yang kami ungkap hari ini menunjukkan sejauh mana aktor-aktor yang disponsori negara Korut bersedia melakukan program militer dan nuklir mereka," kata Direktur Operasi NCSC, Paul Chichester.
"Hal ini harus mengingatkan operator infrastruktur penting akan pentingnya melindungi informasi sensitif dan kekayaan intelektual yang mereka simpan di sistem mereka untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan," imbuh dia.
Dalam peringatan terpisah, Biro Investigasi Federal AS mengatakan Andariel, yang dikenal dengan berbagai nama, masih menjadi ancaman bagi berbagai sektor industri di seluruh dunia. Kelompok ini bahkan telah mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak untuk melancarkan serangan siber, termasuk malware dan phishing untuk mendapatkan akses ke data dan informasi sensitif.
Laporan tersebut mendesak perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam sektor pertahanan, kedirgantaraan, nuklir dan teknik untuk tetap waspada dalam mempertahankan jaringan mereka dari operasi siber yang disponsori oleh Korut.
FBI juga mengatakan Andariel telah berusaha memperoleh informasi seperti spesifikasi dan gambar desain untuk pemrosesan dan pengayaan uranium serta misil dan sistem pertahanan misil.
Dakwa Peretas
Sementara itu Kementerian Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap seorang warga negara Korut, Rim Jong Hyok, yang diduga menjadi anggota kelompok peretas Andariel.
Rim didakwa oleh dewan juri di Kansas atas dugaan serangan pemerasan terhadap rumah sakit AS dan penyedia layanan kesehatan lainnya, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Peretas Korut mengembangkan alat khusus untuk menargetkan dan memeras penyedia layanan kesehatan AS dan menggunakan keuntungan haram mereka untuk mendanai serangkaian peretasan terhadap entitas pemerintah, teknologi, dan pertahanan di seluruh dunia, sambil melakukan pencucian uang melalui Tiongkok," kata Asisten Jaksa Agung Bidang Keamanan Nasional AS, Matthew Olsen.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri AS pada saat bersamaan mengumumkan hadiah hingga10 juta dollar AS bagi informasi yang mengarah pada penangkapan Rim.AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Akhirnya Setelah Gelar Perkara, Polisi Penembak Siswa di Semarang Ditetapkan Sebagai Tersangka
- 2 Jakarta Luncurkan 200 Bus Listrik
- 3 Krakatau Management Building Mulai Terapkan Konsep Bangunan Hijau
- 4 Kemenperin Usulkan Insentif bagi Industri yang Link and Match dengan IKM
- 5 Indonesia Bersama 127 Negara Soroti Dampak dan Ancaman Krisis Iklim pada Laut di COP29
Berita Terkini
- Polisi Ringkus 2 Pelaku Penganiayaan Berat Penyandang Disabilitas di Tapin
- Antisipasi Pelanggaran, Imigrasi Ngurah Rai Bali Bentuk Unit Siber Awasi WNA
- Rupiah Pagi Ini Rp15.938 per Dollar AS, Turun 19 Poin
- Perdana Menteri Baru Suriah 'Menjamin' Hak Semua Kelompok Agama
- Banyak Kerbau Mati di Bengkulu, Kementan Tangani Segera agar Tak Meluas