Trump Tegaskan Ancaman Tarif Impor 100% terhadap Negara-negara BRICS
Presiden Donald Trump berbicara kepada wartawan di Gedung Putih di Washington, DC, pada hari Kamis (30/1).
Foto: IstimewaWASHINGTON - Dalam upaya nyata untuk mempertahankan dominasi ekonomi global dolar AS, Presiden Donald Trump pada Kamis (30/1) menegaskan kembali ancaman tarif impor 100 persen terhadap negara-negara BRICS.
Dikutip dari Fox News, dia menuntut agar negara-negara tersebut berkomitmen untuk tidak membentuk mata uang BRICS atau mendukung mata uang untuk menggantikan hegemoni dolar AS.
"Gagasan bahwa Negara-negara BRICS tengah berupaya menjauh dari Dolar, sementara kita berdiam diri dan menonton, sudah BERAKHIR," Trump memperingatkan dalam sebuah posting Truth Social.
BRICS adalah akronim yang merujuk pada negara Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, meskipun blok tersebut juga mencakup beberapa negara lain.
"Kita akan meminta komitmen dari Negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi Tarif 100%, dan harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa," lanjut Trump.
"Mereka bisa mencari Negara lain yang mudah ditipu. Tidak ada peluang bahwa BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, atau di tempat lain, dan Negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal pada Tarif, dan selamat tinggal pada Amerika!" pungkasnya.
Trump, yang dilantik kembali minggu lalu , telah mengeluarkan ancaman yang hampir sama di media sosial pada bulan November.
Kepala ekonom dan ahli strategi global Euro Pacific Asset Management, Peter Schiff, yang membahas topik ekonomi dan politik di podcast eponimnya "The Peter Schiff Show," membantah komentar Trump tahun lalu.
"Hubungannya terbalik. Negara-negara BRICS adalah negara yang mudah tertipu karena menerima mata uang fiat kita untuk barang-barang konsumsi mereka yang sebenarnya. Kita mendapatkan produk-produk aktual yang membuat hidup kita lebih baik, yang tidak dapat kita produksi sendiri. Yang mereka dapatkan sebagai balasannya hanyalah inflasi," cuit Schiff pada bulan Desember sebagai tanggapan atas unggahan Trump pada bulan November yang mengancam negara-negara BRICS.
Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab dan Indonesia juga merupakan anggota blok tersebut.
Brasil, yang memegang presidensi BRICS tahun ini, telah mengisyaratkan bahwa Arab Saudi adalah anggota BRICS, tetapi Menteri Ekonomi dan Perencanaan Saudi, Faisal Alibrahim baru-baru ini mengatakan kepada Bloomberg Television bahwa meskipun negaranya telah diundang ke BRICS, mereka masih melakukan penilaian sebelum membuat keputusan.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 4 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 5 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
Berita Terkini
- Trump Tegaskan Tarif Impor untuk Kanada, Tiongkok, dan Meksiko Bukan Alat Negosiasi
- Tiga teori Mengapa 'Keajaiban Ekonomi' Tiongkok Menemui Jalan Buntu
- Laporan: Tiongkok terus Mensubsidi Ekspor Fentanil
- Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor untuk Kanada, Tiongkok, dan Meksiko
- Trump Tegaskan Ancaman Tarif Impor 100% terhadap Negara-negara BRICS