Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tren 'Pacar AI' dan Sexbot, Revolusi Hubungan Digital yang Mengkhawatirkan

Foto : The Conversation/DALL-E via Shutterstock

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Istilah tersebut dilontarkan sebagai kritik terhadap pencipta aplikasi yang memiliki kendali penuh atas eksistensi dan perilaku pasangan virtual yang digunakan oleh jutaan pengguna. Pengembang aplikasi dapat mengubah atau bahkan mematikan "pacar AI" jutaan pengguna kapan saja, tanpa membutuhkan persetujuan pengguna.

Selain itu, pengembang aplikasi juga memantau semua percakapan pengguna dengan AI untuk tujuan meningkatkan pengalaman pengguna di masa depan-dan tentu saja juga demi kepentingan iklan.

Namun, hal-hal ini tampaknya tidak menghambat industri ini berkembang. Produk-produk baru terus bermunculan. Salah satu perusahaan seperti Kindroid misalnya, kini menawarkan layanan obrolan suara yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan hingga sepuluh teman virtual sekaligus.

Perkembangan AI dan robot seks juga tidak terbatas pada dunia digital saja. Perusahaan penjual boneka seks, seperti Joy Love Dolls, menawarkan robot seks interaktif (sexbot) yang dirancang sangat mirip dengan manusia.

Pengguna sexbot ini tak hanya dapat menyesuaikan berbagai fitur fisik seperti warna kulit dan ukuran payudara, tetapi juga bisa mengendalikan fitur interaktif seperti gerakan, pemanasan suhu, dan suara-dengan kemampuan boneka ini untuk merespons dengan "erangan, jeritan, dan rayuan," sehingga dipromosikan sebagai "pasangan yang hebat."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top