Koran-jakarta.com || Selasa, 06 Sep 2022, 00:01 WIB

Tol Sibanceh, Proyek Infrastruktur yang Merajut Nusantara dari Titik Paling Barat

  • Proyek Infrastruktur
  • Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
  • Kota Banda Aceh
  • Kota Sigli
  • Proyek Strategis Nasional (PSN)

BANDA ACEH- Pembangunan jalan tol di tiap wilayah memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Begitu pula dengan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74 kilometer (km) yang merupakan ruas tol paling barat Indonesia.

Tol Sibanceh, Proyek Infrastruktur yang Merajut Nusantara dari Titik Paling Barat

Ket. Gerbang Tol Baitussalam merupakan pintu paling terakhir di ujung barat Indonesia

Doc: Istimewa Tol Sibanceh, Proyek Infrastruktur yang Merajut Nusantara dari Titik Paling Barat

Selain jalurnya yang menantang melalui gunung dan lembah, salah satu ruas tol Trans Sumatera itu dalam pengerjaannya juga mengakomodasi kearifan lokal seperti tidak bekerja di waktu tertentu.

Hal yang paling unik dan belum pernah ada pada pembangunan jalan tol sebelumnya yakni memberi akomodasi di beberapa ruas tol yang diyakini sebagai tempat perlintasan satwa liar seperti gajah, reptil dan primata.

"Dalam membangun tol Sibanceh, Adhi Karya sebagai kontraktor juga mengakomodasi keberadaan satwa liar sebagai komitmen perseroan untuk tetap melestarikan alam," kata Project Manager PT Adhi Karya untuk pembangunan Tol Sibanceh, Rony Kusumanegara di Banda Aceh akhir pekan lalu.

Menurut Rony, Tol Sibanceh sangat ramah dan mengakomodasi kepentingan satwa atau binatang seperti gajah, reptile dan primata yang menghuni hutan di sekitar jalan tol.

"Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk memberikan fasilitas perlintasan bagi satwa untuk menyeberangi jalan tol secara aman dan lancar," katanya.

Satwa tersebut dibangunkan fasilitas berupa pintu perlintasan khususnya gajah di stasiun kilometer 13. Pertimbangan membuat perlintasan, karena gajah mempunyai kebiasaan akan selalu melintas di tempat biasa mereka lewat.

Kalau gajah dibuatkan perlintasan berupa terowongan, maka berbagai satwa seperti reptil, baik ular maupuan kadal dibuatkan perlintasan khusus yang sudah dikonsultasikan dengan dinas lingkungan hidup.

Sedangkan, satwa seperti Primata jalurnya dibangun melintas di atas jalan tol. Saat ini sudah dibangun dua stasiun perlintasan satwa yakni di KM 9 dan KM 13.

Pelestarian Alam

Deputi Project Manager Pembangunan Tol Sibanceh, PT Adhi Karya, Tito Waluyo dalam kesempatan yang sama menyatakan kalau pihaknya ingin menjunjung kearifan lokal.

"Adhi Karya tidak hanya menghormati kearifan lokal menyangkut aspek manusianya, bahkan satwa pun kami hormati keberadaannya," kata Tito.

Adhi Karya kata Tito membangun jembatan untuk perlintasan binantang berupa tanah datar yang dibuat miring. "Melalui kerja sama yang baik dengan Dinas Lingkungan Hidup, kami bersama-sama membuat desain jembatan yang ramah bagi binatang seperti gajah, lutung, biawak dan ular," kata Tito.

Menurut Tito, Adhi Karya sangat concern pada green enviroment, baik pelestarian alam itu sendiri maupun dalam pengolahan limbah dan penyediaan air bersih.

Sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (HK) juga mendukung upaya Adhi Karya selaku kontraktor yang mengakomodasi keberadaan satwa liar. Direktur Proyek HK untuk Tol Sibanceh, Slamet Sudrajat mengatakan jembatan khusus binatang itu tidak boleh diganggu oleh manusia.

Di sekitar perlintasan juga telah ditanam rumput-rumputan yang menjadi makanan gajah. Pada musim-musim tertentu gajah melewati wilayah tersebut dalam rangka mencari makanan.

Pembangunan jalan tol yang menjaga dan mempertahankan kelangsungan ekosistem ini diharapkan menjadi proyek percontohan di wilayah-wilayah lain.

Pembangunan Tol Tercepat

Dalam kesempatan kunjungan ke lapangan Tito menjelaskan Jalan Tol Sibanceh seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5 km merupakan pembangunan jalan tol tercepat di Indonesia yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal tahun ini.

Cepatnya pembangunan ruas tol itu karena pembebasan lahan yang berlangsung cepat dan didukung konstruksi yang dilakukan oleh Adi Karya dengan teknologi terkini serta professionalisme para pekerja, sehingga pekerjaan benar benar sesuai dengan rencana kerja perseroan.

"Selama proses pembangunannya, Adhi Karya (ADHI) mempertimbangkan rute terbaik yang memberi manfaat pada jalur yang dilalui, tanpa mengorbankan lahan-lahan produktif," kata Tito.

Lebih lanjut Rony menjelaskan Tol Sibanceh dilengkapi 7 (tujuh) Gerbang Tol (GT) dan 6 (enam) Simpang Susun (SS) atau interchange. Selain itu, tol sepanjang 74 km itu akan memiliki 2 (dua) buah Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area Tipe A yang terletak di seksi 3 (Jantho - Indrapuri) KM 37 dan seksi 4 (Indrapuri - Blang Bintang) KM 54.

Pembangunan Jalan Tol Sibanceh merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nantinya akan menghubungkan Aceh dengan Pelabuhan Bakauheni di Lampung.

Tol Banda Aceh - Sigli ini terdiri dari 6 seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum (25 km), Seksi 2 Seulimeum - Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro (8 km) dan seksi 6 Kutabaro-Baitussalam (5 km).

Gerbang Tol Baitussalam merupakan pintu paling barat tol Trans Sumatera yang langsung mengarah ke pelabuhan Malahayati Banda Aceh.

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Vitto Budi

Artikel Terkait