Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Toeti Heraty Noerhadi Roosseno

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A. Untung
A   A   A   Pengaturan Font

Saya bukan sengaja jadi kolektor, akan tetapi karena memiliki banyak teman seniman. Mereka memberi hadiah atau saya beli lukisannya atau saya membeli dengan menyicil. Intinya, setiap lukisan saya ada riwayatnya.

Soal studi filsafat yang Anda tempuh, bagaimana ceritanya?

Itu karena situasinya mapan. Di Jakarta, selain memimpin perusahaan yang bergerak di bidang hukum dan mengajar psikologi di UI dan Unpad, saya kembali merasa resah, lalu mengambil studi filsafat. Waktu saya berangkat ke Belanda untuk mengambil doktor psikologi, namun pilihan itu belum mantap. Pokoknya meninggalkan kemapanan di sini karena pekerjaan baik, keuangan baik, rumah baik, anakanak baik, semuanya baik.

Saya berangkat ke Leiden, Belanda, untuk mengambil filsafat. Setelah selesai studi itu, pulang ke Indonesia dan membantu membuat jurusan filsafat di UI. Kemudian, diusulkan menjadi Guru Besar Filsafat dari UI ketika mau pensiun. Jadi banyak hal yang datang begitu saja sebagai suatu karunia.

Sampai saat ini sudah berapa buku puisi?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top