Tiongkok Tuding MI6 Rekrut Pegawainya Jadi Mata-mata Inggris
Tiongkok menuduh MI6 Inggris merekrut pasangan yang bekerja untuk pemerintah pusat untuk memata-matai Inggris.
Foto: CNA/AFP/POOL/Andy WongBEIJING - Tiongkok menuduh Badan Intelijen Rahasia Inggris (MI6) merekrut pasangan yang bekerja untuk pemerintah pusat untuk menjadi mata-mata.
Kementerian Keamanan Negara Tiongkok mengatakan dalam sebuah posting di akun WeChat resminya, Senin (3/6), bahwa agen MI6 meyakinkan seorang pria bermarga Wang untuk membelot bersama istrinya yang bermarga Zhou. Wang bekerja dalam "peran inti rahasia" di aparatur negara pusat.
"Baru-baru ini, setelah penyelidikan yang cermat, badan keamanan nasional mengungkap kasus spionase besar di mana Badan Intelijen Rahasia Inggris (MI6) menghasut pasangan Wang dan Zhou, yang merupakan anggota staf badan pusat negara Tiongkok, untuk membelot," kata kementerian.
Kementerian mengatakan mata-mata Inggris mulai membina Wang saat memulai studi di Inggris pada tahun 2015, mengatur makan malam dan tur untuknya guna "memahami kelemahan karakter, minat, dan tuntutannya".
Setelah mengetahui bahwa Wang "memiliki keinginan yang kuat akan uang", mereka kemudian mendekatinya untuk memberikan layanan konsultasi bergaji tinggi yang melibatkan pekerjaan internal lembaga-lembaga negara pusat, kata kementerian.
Personel MI6 kemudian mengungkapkan identitas mereka kepada Wang dan mengarahkannya kembali ke Tiongkok untuk mengumpulkan informasi intelijen, meyakinkannya untuk memaksa istrinya Zhou melakukan hal yang sama.
Kementerian tersebut mengatakan telah mengumpulkan bukti dan mengambil "tindakan tegas" terhadap Wang, dan mengatakan kasus tersebut sedang diselidiki.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian mengenai pekerjaan Wang atau Zhou saat ini di Tiongkok, sifat informasi yang mereka berikan, atau keberadaan mereka.
AFP telah menghubungi Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris, yang menangani pertanyaan pers MI6, untuk dimintai komentarnya.
Tiongkok dan negara-negara Barat telah lama saling tuduh melakukan tindakan spionase, namun baru belakangan ini mulai mengungkapkan rincian dugaan kasus-kasus tertentu.
Bulan lalu, polisi Inggris mengatakan Matthew Trickett, yang didakwa membantu kota semi-otonom Hong Kong di Tiongkok untuk mengumpulkan informasi intelijen di Inggris, ditemukan tewas dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan.
Dan pada bulan April, pihak berwenang Jerman menangkap empat orang karena dicurigai menjadi mata-mata Tiongkok, pada minggu yang sama ketika polisi Inggris mendakwa dua pria karena menyampaikan informasi sensitif ke Beijing antara tahun 2021 dan tahun lalu.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris