Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 12 Mei 2022, 05:42 WIB

Tiongkok Terus Bangun Fasilitas di Subi Reef

Subi Reef

Foto: Sinergise Ltd/EO Browser

WASHINGTON DC - Citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa Tiongkok terus secara aktif mengembangkan fasilitasnya di Subi Reef yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Informasi itu mengemuka dua bulan setelah seorang komandan tinggi Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Beijing telah memiliterisasi sepenuhnya Subi Reef.

Simularity Inc., sebuah perusahaan intelijen geospasial AS, mengatakan bahwa analisis citra satelit dari 5 Mei telah mengungkapkan struktur baru dan tujuh lokasi konstruksi aktif di Subi Reef, terumbu karang yang diduduki Tiongkok sejak 1988 tetapi juga diklaim oleh Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Pada Maret lalu, komandan Indo-Pasifik AS Laksamana John C Aquilino mengatakan bahwa pembangunan gudang misil, hanggar pesawat, sistem radar dan fasilitas militer lainnya di Subi Reef, serta Mischief Reef dan Fiery Cross, tampaknya telah rampung.

Subi Reef adalah salah satu dari beberapa pangkalan utama yang dibangun Tiongkok setelah ada reklamasi besar-besaran dan pembangunan pulau buatan di Spratly yang dimulai pada 2013. Reklamasi itu menciptakan 3.200 hektare lahan baru dan memberinya Beijing pijakan strategis baru di LTS.

Berdasarkan putusan pengadilan internasional pada 2016, Subi Reef dinyatakan bukan sebuah pulau tetapi "dasar laut" karena akan tenggelam saat air pasang, sehingga klaim Tiongkok atas terumbu karang itu dinyatakan ilegal. Beijing menolak keputusan itu.

"Hingga saat ini, Tiongkok telah mengklaim kembali 976 hektare di Subi Reef," ungkap Asia Maritime Initiative (AMTI) yang bernaung di bawah institusi Center for Strategic and International Studies. yang berbasis di Washington DC.

"Tujuh lokasi konstruksi aktif terdapat di bagian utara dan selatan terumbu, dimana terlihat keberadaan truk, peralatan dan material konstruksi," kata Simularity Inc. "Sejumlah besar gundukan pasir terlihat di lokasi serta ada jalan dan struktur baru sedang dibangun. Di satu situs di selatan, ada tembok dan tempat parkir baru," imbuh Simularity Inc, tanpa merinci lebih lanjut tentang kemungkinan fungsi situs yang sedang dibangun.

Tingkatkan Ofensif

Subi Reef yang terletak hanya 12 mil laut dari Pulau Thitu milik Filipina, merupakan fitur alam terbesar kedua di Spratly setelah Pulau Taiping (Itu Aba) yang dikuasai oleh Taiwan.

"Tiongkok telah mengembangkan Subi Reef menjadi pangkalan militer yang dapat menampung garnisun 200 tentara dan helipad," kata pejabat Filipina.

AMTI mengatakan ada sejumlah struktur penting di Subi Reef termasuk mercusuar besar, lima hanggar yang masing-masing dapat menampung 20 pesawat tempur, dan landasan terbang lebih dari 3.000 meter, yang rampung pada awal 2016.

Laksamana Aquilino mengatakan pada Maret bahwa fungsi pulau-pulau buatan Tiongkok adalah untuk meningkatkan kemampuan ofensif RRT.

"Pulau-pulau buatan itu menerbangkan pesawat tempur, pembom ditambah semua kemampuan ofensif sistem misil," ucap dia. "Mereka mengancam semua negara yang beroperasi di sekitarnya dan semua laut dan wilayah udara internasional," imbuh dia. RFA/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.