Tiongkok: Berhentilah Mempolitisasi Pelacakan Asal Usul Covid
Foto udara menunjukkan laboratorium P4 di kampus Wuhan Institute of Virology di Provinsi Hubei Tiongkok tengah pada 27 Mei 2020.
Tiongkok mengatakan studi tentang asal-usul Covid-19 "tidak boleh dipolitisasi". Tiongkok mendesak agar mengulangi narasi 'kebocoran laboratorium' dihentikan.
JAKARTA - Tiongkok mengatakan studi tentang asal-usul Covid-19 "tidak boleh dipolitisasi". Media AS melaporkan kesimpulan Departemen Energi bahwa asal usul Covid kemungkinan muncul dari kecelakaan laboratorium di Wuhan pada akhir 2019.
Newsweek melaporkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menunjuk pada temuan dari laporan bersama WHO-Tiongkok Maret 2021 yang menyebut teori kebocoran lab "sangat tidak mungkin". Putusan itu adalah "kesimpulan otoritatif berbasis sains," katanya pada konferensi pers reguler di Beijing, Senin (27/2).
"Pihak-pihak tertentu harus berhenti mengulangi narasi 'kebocoran lab', berhenti mencoreng Tiongkok dan berhenti mempolitisasi pelacakan asal usul," kata Mao setelah The Wall Street Journal dan The New York Times melaporkan bahwa Departemen Energi Amerika Serikat menyimpulkan, dengan "kepercayaan rendah", bahwa SARS-CoV-2 muncul sebagai akibat dari kecelakaan laboratorium.
DOE, yang mengawasi laboratorium nasional AS, sebelumnya ragu-ragu tentang asal-usul virus tersebut. Sekarang bergabung dengan penilaian "kepercayaan sedang" FBI yang berpihak pada teori kebocoran lab.Empat lembaga lainnya masih condong ke penularan alami sebagai penjelasan yang paling mungkin untuk wabah Covid awal, sementara dua lainnya masih ragu-ragu.
Laporan WHO-Tiongkok yang diterbitkan hampir dua tahun lalu adalah satu-satunya penilaian otoritatif yang dihasilkan badan kesehatan PBB tentang awal pandemi. Beijing menunjuk setengah dari penelitinya dalam misi tersebut, membatasi akses tim ke data penting, dan memblokir upaya WHO untuk melakukan studi fase dua yang mencakup tinjauan lingkungan sekitar Wuhan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya