Tingkatkan Ekspor, Udang Vaname Maluku Primadona Pasar Asia
Komoditas udang vaname oleh nelayan Maluku.
Foto: ANTARA/Dedy AzisAmbon - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon mencatat bahwa komoditas perikanan jenis udang vaname dari Maluku menjadi primadona di pasar Asia, seperti China, Vietnam, dan Jepang.
"Pada semester I tahun 2024 ada sebanyak 3.246.030 kilogram atau setara 3.000 ton udang vaname yang diekspor," kata Kepala BPPMHKP Ambon Muh Hatta Arisandi, di Ambon, Maluku, Selasa.
Ribuan ton udang vaname itu, kata dia, senilai 15.287.599 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp248 miliar pada sepanjang Januari-Juni 2024.
"Nilai tersebut dicatat berdasarkan jumlah ekspor udang vaname hidup maupun nonhidup atau dalam bentuk kering," ujarnya.
Dengan nilai Rp248 miliar, komoditas udang vaname menjadi penyumbang terbesar nilai ekspor komoditas perikanan hidup dan nonhidup Maluku pada semester I tahun 2024 yang jumlah totalnya Rp400 miliar.
Hatta melanjutkan meskipun terjadi fluktuasi volume dan nilai ekspor udang vaname dari Maluku, namun komoditas ini secara konsisten selalu menjadi komoditas teratas Maluku yang diminati oleh negara pengimpor.
Pasalnya pada periode yang sama di 2023 nilai ekspor komoditas udang vaname dari Maluku yang diekspor menuju pasar Asia adalah senilai Rp412 miliar.
Dengan fluktuasi nilai ekspor udang vaname tersebut, pihaknya pun sedang berupaya melakukan langkah-langkah peningkatan dengan meningkatkan pelayanan serta sinergidengan lembaga terkait.
"Ekspor komoditas perikanan dari Maluku tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen s,eluruh elemen BPPMHKP Ambon dan instansi terkait, seperti Bea Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku untuk memastikan kemudahan dalam proses perizinan dan pelayanan ekspor dari Maluku," katanya menjelaskan.
Untuk percepatan pelayanan ekspor, BPPMHKP Ambon memiliki inovasi layanan publik, di antaranya yaitu program jemput bola langsung kepada pelaku usaha melalui tim reaksi cepat Tatihu.
Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 jam dan Sistem Layanan Cepat Virtual (Silapatua) yang mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting