Terlalu Banyak Peserta Turunkan Kualitas
Adakan Konferensi Pers I Presiden FIFA Gianni Infantino (kedua dari kiri) mengadakan konferensi pers, beberapa waktu lalu. FIFA telah menetapkan Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika, Kanada, dan Meksiko menggunakan format baru dengan 48 tim.
Foto: istimewaJAKARTA - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menetapkan Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika, Kanada, dan Meksiko menggunakan format baru dengan 48 tim. Jumlah ini dinilai terlalu banyak sehingga bisa menurunkan kualitas.
Ini juga berarti akan menyuguhkan total 104 pertandingan. Format disetujui dalam rapat Dewan FIFA yang digelar di Kigali, Rwanda, pada Rabu (15/3).
Menanggapi format baru tersebut, Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) mengatakan mereka khawatir tentang kelelahan fisik dan mental pemain karena jadwal yang padat. CEO PFA, Maheta Molango, mengatakan kalender sepak bola terutama liga-liga terkemuka harus diatur ulang sepenuhnya.
"Format Piala Dunia yang diperluas untuk 2026 berarti, sekali lagi, lebih banyak pertandingan akan ditambahkan ke dalam jadwal yang sudah padat," ujar Malongo dikutip Sky Sport.
PFA mendorong FIFA memprioritaskan pengaturan waktu istirahat pemain. "Minimal 72 jam antara pertandingan satu dan lainnya. Hari libur wajib setiap pekan. Namun, semua sangat sulit karena tidak akan sejalan dengan kalender domestik di liga terkemuka," sambungnya.
"Kami paham beban kerja yang dihadapi para pemain saat ini berdampak terus-menerus kondisi kesehatan pemain," tandasnya. Hal sama diungkap pengamat sepak bola internasional yang juga reporter senior Sky Sport, Kaveh Solhekol.
"FIFA memiliki masalah karena ini akan menjadi Piala Dunia pertama dengan 48 tim sehingga harus mencoba mencari cara mengaturnya sebaik mungkin," ujarnya. Itu akan menjadi 16 grup yang terdiri dari tiga tim. Akan ada situasi di mana dua tim hanya main dua pertandingan sebelum tersingkir dan pulang.
"Banyak pihak mengatakan mereka tidak senang dengan 48 tim karena terlalu banyak tim dan kualitasnya menurun," jelas Solhekol. Yang menjadi keuntungan menurut Solhekol, lebih banyak negara memiliki kesempatan bermain di Piala Dunia. ben/G-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting