Tenggelamnya “Sunset” di Sela Hutan Mangrove
Pintu masuk benteng Portugis Jepara
Foto: istimewaDengan garis pantai mencapai 72 kilometer, Jepara menjadi begitu kaya akan wisata bahari.Selain pulau-pulaunya yang indah, di sepanjang pantainya kabupaten di Jawa Tengah ini memiliki pantai dan juga hutan mangrove yang layak untuk dinikmati.
Dari beberapa kawasan hutan mangrove di sini salah satunya adalah Hutan Mangrove Glagah Wangi. Lokasinya berada di Desa Ujung Piring, Kecamatan Mlonggo ini menghadap langsung ke barat. Pada sore hari tempat ini cocok untuk menikmati indahnya langit senja.
Lokasinya berjarak 12,9 kilometer dari pusat Kota Jepara dengan waktu tempuh 29 menit melewati Jalan Jepara - Bangsri. Di tempat ini memiliki luas 14,5 hektare. Seluas 7 hektare untuk tambak ikan sedangkan 7,5 hektare untuk hutan mangrove yang sekaligus berfungsi sebagai penahan abrasi dari gelombang pantai.
Di Hutan Mangrove Glagah Wangi oleh pengelola dibangun bangunan gazebo-gazebo yang untuk menyediakan pengunjung melihat hutan mangrove sekaligus melihat matahari terbenam. Pemandangan sunset di tempat ini disebut sangat luar biasa berupa kombinasi antara hutan mangrove lautan biru, dan pemandangan langit senja.
Keindahan pemandangan sore hari yang dimiliki menjadikan tempat ini sering digunakan untuk foto prewedding. Selain itu tempat ini sering digunakan untuk pertemuan oleh beberapa organisasi, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah dengan tujuan mendapatkan suasana yang berbeda.
Pengelola juga membangun spot untuk memfasilitasi pengunjung berfoto. Sedangkan gazebo-gazebo digunakan untuk berteduh dan juga untuk beristirahat dan juga makan bagi pengunjung yang datang berombongan seperti keluarga, teman, atau orang terdekat.
Di Hutan Mangrove Glagah Wangi, pengunjung bisa menaiki gardu pandang dengan ketinggian sekitar 10 meter. Dari atas menari ini pengunjung bisa melihat dengan utuh sekeliling tempat ini dengan sudut 360 derajat.
Di Hutan Mangrove Glagah Wangi, pengunjung akan dikenai tiket masuk 15 ribu rupiah per orang akhir pekan dan 12 ribu rupiah untuk hari biasa. Di sini telah tersedia kafe yang menyediakan berbagai kuliner. Selain minuman juga terdapat berbagai hidangan laut yang dibeli untuk mengganjal perut yang lapar.
Berada di kawasan yang cukup luas pengelola memanjakan pengunjung dengan transportasi khusus. Wisatawan pun diantar menggunakan kendaraan roda tiga dari pintu masuk untuk sampai di lokasi hutan mangrove.
Sejak dibuka pada 10 April 2021, Hutan Mangrove Glagah Wangi ramai dikunjungi, terlebih di saat akhir pekan. Tidak hanya sebatas masyarakat Jepara saja, mereka juga berasal dar luar kabupaten demi menikmati suasana senja hutan bakau ini.
Jam buka Hutan Mangrove Glagah Wangi memang dimulai dari 08.00 hingga pukul 19.00 WIB. Namun waktu ideal untuk menikmati tempat ini adalah pada sore hari yang sudah tidak begitu panas, selain karena alasan langit senjanya yang menawan ketika cuacanya mendukung. hay/I-1
Berita Trending
Berita Terkini
- DPRD dan Pemkab Bekasi Studi Banding ke Malang
- Wamen PPPA Pantau Pelaksanaan MBG di Malang
- Pemprov Kalsel Tetapkan Visi dan Misi Fokus Jadi Gerbang Logistik Kalimantan untuk Perkuat IKN
- Penuhi Kebutuhan Dokter Daerah Terpencil, Kemenkes Siapkan Beasiswa Afirmasi
- Mendikdasmen: Bukan Libur, tapi Mengatur Pembelajaran di Masa Ramadan