Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teman Bantu Teman, Aksi Filantropi Pekerja Ekosistem Perbukuan

Foto : ISTIMEWA

Inisiator #TemanBantuTeman, M Aan Mansyur

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sejumlah pekerja ekosistem perbukuan Indonesia menginisiasi aksi filantropi bertajuk #TemanBantuTeman. Aksi tersebut menggalang donasi untuk meringankan beban rekan-rekan seprofesi yang terdampak pandemi Covid-19. Demikian keterangan salah seorang inisiator #TemanBantuTeman, M Aan Mansyur, dalam temu media secara virtual, Jumat (10/9).

"Tujuannya, menggalang dan mendistribusikan donasi," ujarnya. Dia menyebut, aksi ini buat para pekerja buku dan pekerja teks secara umum, mencakup para penulis, editor, penerjemah, ilustrator, layouter, reseller dan pedagang buku, hingga jurnalis.

Aksi tersebut muncul pada awal Agustus 2021. Bagi para pelaku buku yang ingin mendapat bantuan bisa mengisi formulir melalui akun media sosial @bantutemanteman.

Para pengisi formulir diminta untuk menjelaskan mengapa mereka perlu dibantu. Formulir bisa diisi secara pribadi atau rekomendasi dari orang-orang. Nantinya, tim verifikator akan menentukan pihak-pihak yang berhak menerima bantuan, termasuk bentuk dan nominal bantuan.

Selain penggalangan dana, aksi #TemanBantuTeman juga mengadakan Festival Bantu Teman. Aan menyebut, tujuan jangka pendeknya memang untuk memperluas aksi #TemanBantuTeman.
"Kas kami kembang kempis sementara formulir pengajuan terus bertambah setiap hari," jelasnya.

Lebih jauh, Aan mengatakan, banyak permasalahan yang dihadapi oleh para pekerja di ekosistem perbukuan. Sebelum pandemi, para pekerja dalam ekosistem tersebut menghadapi tantangan seperti, gaji atau bayaran yang relatif kecil, kontrak kerja dan tunjangan yang sering kali tidak ada, hingga pembayaran royalti yang tak tentu.

"Namun lebih dari itu, kami juga ingin menggelar diskusi yang lebih intens demi mencari solusi atas kondisi ekosistem perbukuan saat ini," katanya. Festival Bantu Teman diadakan secara daring pada 14-18 September 2021. Sebanyak 70 pekerja buku, seniman, musisi, pembuat film, dan jurnalis akan mengisi 20 sesi festival ini.

Dalam sehari, ada empat program yang digelar, meliputi diskusi panel, talkshow, dan pertunjukan. Adapun tema yang dibicarakan berkisar seputar penerbitan, penerjemahan, kepenulisan, ekonomi kreatif, lintas media, serta media baru.

Untuk mengikuti rangkaian program Festival Bantu Teman, bisa mengambil paket donasi melalui link bit.ly/festivalbantuteman. Ada dua paket donasi yang disediakan, yakni paket terusan 350 ribu rupiah untuk 20 sesi (lima hari) dan paket harian 100 ribu rupiah untuk 4 sesi.

Setelah registrasi terkonfirmasi, peserta festival akan mendapatkan tautan untuk mengikuti program festival pilihannya. Semua donasi yang masuk akan disalurkan kepada pekerja buku yang terdampak pandemi. Laporan donasi akan diinformasikan secara berkala melalui akun Instagram dan Twitter @bantutemanteman.

"Kami berharap festival ini memberi dampak nyata bagi pekerja buku, dan membuahkan solusi atas berbagai kekurangan dalam ekosistem perbukuan di tanah air," tandasnya.

Penulis, Eka Kurniawan menilai, sebelum pandemi para pekerja buku sudah terbiasa silih bantu. Menurutnya, kegiatan seperti Festival Bantu Teman sebaiknya direplikasi agar obrolan mengenai perbaikan ekosistem perbukuan menjangkau audiens yang lebih besar. "Terutama karena kebanyakan mereka tidak memiliki jaring pengaman apa-apa," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top