Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
Situasi debat Pilgub Jabar di Gedung Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Bandung, Senin (11/11/2024).
Foto: ANTARA/Ricky PrayogaBandung - Keempat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memaparkan visi dan misi dalam debat perdana Pilgub Jabar, Senin malam.
Dalam debat perdana Pilgub Jabar 2024 yang digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung itu, masing-masing pasangan calon diberikan waktu dua menit dalam memaparkan visi dan misi mereka.
Pasangan Acep-Gita yang mendapat urutan satu, memaparkan visi untuk menjadikan Jabar Bahagia Lahir Batin yang disebut mengutamakan keseimbangan antara kesejahteraan fisik dan spiritual.
"Visi ini merujuk pada falsafah Sunda yaitu cageur, bageur, bener, pinter, dan singer dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter," kata Acep Adang di lokasi debat.
Misi dalam membahagiakan seluruh Jawa Barat tanpa terkecuali yakni menciptakan kondisi bahagia hidup dalam nilai pancasila; menciptakan masyarakat yang berdaya saing, berbudaya, aman, dan sejahtera; membangun lingkungan hidup yang lestari bagi generasi masa depan; menciptakan ekonomi yang adil dan produktif bagi semua lapisan masyarakat.
Kemudian membangun pemerintahan yang bersih, inovatif, dan melayani masyarakat; menciptakan harmoni dalam kebijakan, harmoni dalam keberlanjutan dan harmoni dalam keadilan untuk semua.
Pasangan nomor urut dua Jeje-Ronal memaparkan bahwa masyarakat Jabar adalah yang berada di 27 kabupaten-kota Jawa Barat dengan persoalan kemiskinan sampai pengangguran yang berbeda satu dan lainnya.
"Ini ruang koordinasi dan komunikasi antara Provinsi Jawa Barat dengan kabupaten kota yang harus dibuka seluas-luasnya, harus jadi kesatuan yang utuh untuk menempatkan akses pembangunan dengan segala dinamikanya. Kalau kami jadi, kami akan turun ke kabupaten kota berkoordinasi konsep sehingga ketepatan kebijakan akan berjalan dengan baik," ujar Jeje Wiradinata.
Pasangan nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie membeberkan visi ingin membangun Jawa Barat yang silih asah, silih asih, silih asuh untuk Indonesia maju berkelanjutan.
"Kami ingin berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Obsesi kami Indonesia emas akan dimulai dari Jawa Barat emas Oleh karena itu kami akan tegak lurus dengan pemerintahan Prabowo Subianto," ujar Syaikhu.
Ilham menceritakan pengalaman kehidupannya yang memiliki pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi di Jerman, namun sekarang mengikhtiarkan diri di Jawa Barat.
"Saya juga mengenakan dua jam tangan kiri itu mengenang bapak yang meninggal mengenakan ini, yang kanan itu punya saya sendiri. Jadi ini adalah teknologi serta iman dan taqwa kita ingin membangun Jabar dengan itu," kata Ilham Habibie menambahkan.
Pasangan nomor urut empat Dedi-Erwan memaparkan bahwa Jawa Barat harus dikelola secara istimewa demi mencapai derajat kemuliaan dengan potensinya yang dimiliki yakni gemah, ripah, repeh, dan rapih.
"Maka isi pembangunan Jawa Barat istimewa adalah meletakkan kerangka dasar bahwa tanah ini harus dimuliakan oleh pemimpin dan rakyatnya dengan empat kerangka dasar yang akan kami kembangkan untuk membangun Jawa Barat," kata Dedi.
Empat kerangka dasar itu adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan mengintegrasikan pendidikan dari mulai TK sampai perguruan tinggi untuk mewujudkan manusia (pancawaluya cageur, bageur, bener, pinter, singer) yang baik.
Yang kedua, meningkatkan kerangka ekonomi yang memiliki nilai-nilai investasi dan keadilan mendorong sektor ekonomi kerakyatan dengan membangun ekosistem ekonomi pedesaan dan perkotaan. Ketiga, membangun postur birokrasi yang kuat yang berfungsi melayani dan produktif.
"Keempat meningkatkan infrastruktur yang terintegrasi dari mulai desa sampai kota sehingga terhindar dari disparitas pembangunan antara utara dan selatan desa dan kota yang pada akhirnya pembangunan ini bisa mewujudkan masyarakat yang gemah ripah repeh rapih," tutur Dedi.
Dalam debat perdana kali ini, ada enam segmen yang berlangsung selama 120 menit, membahas tujuh sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh tujuh panelis.
Judul debat kali ini, yakni "Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global".
Adapun tujuh sub tema itu ialah Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Terkait waktu pemaparan bervariasi, paling cepat batas waktu menganggapi paslon yakni 45 detik dan paling lama batas waktu pemaparan yakni 120 detik atau dua menit.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 100 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 5 Seminar Internasional SIL UI Soroti Koperasi Indonesia di Era Anthropocene