Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol Tingkatkan Risiko Demensia Sebesar 42%

Foto : CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum divaksinasi, di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Banyak penelitian yang menunjukkan pengobatan hipertensi dapat menurunkan risiko demensia vaskular atau penyakit alzheimer.

A   A   A   Pengaturan Font

"Ada hubungan kuat antara hipertensi dan perkembangan aterosklerosis, atau penyumbatan pembuluh darah," kata Lim, menjelaskan seiring berjalannya waktu, hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil yang menyuplai otak.

"Jika hal ini memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir dan mengingat, hal ini dapat menyebabkan demensia," katanya.

Lim menambahkan penelitian terbaru menunjukkan peserta dengan hipertensi yang diobati memiliki risiko demensia yang sama dengan individu sehat dan "menunjukkan pentingnya kontrol tekanan darah yang baik dalam mencegah perkembangan demensia".

Pedoman Kementerian Kesehatan Singapura menetapkan tekanan darah normal adalah 130/85 mmHg untuk semua kelompok umur.

"Kita harus menjaga tekanan darah di bawah 140/90mmHg untuk orang di bawah usia 80 tahun, dan 150/90mmHg untuk orang di atas 80 tahun. Bagi orang-orang dengan kondisi medis lain seperti penyakit ginjal atau penyakit jantung, target tekanan darah yang lebih rendah akan direkomendasikan," ujar Lim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top