Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol Tingkatkan Risiko Demensia Sebesar 42%
Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum divaksinasi, di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Banyak penelitian yang menunjukkan pengobatan hipertensi dapat menurunkan risiko demensia vaskular atau penyakit alzheimer.
Lim memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap banyaknya laporan dan video online dan berbagi di media sosial tentang batas tekanan darah tinggi yang "dapat diterima" seiring bertambahnya usia.
"Hal ini tidak memiliki dasar ilmiah atau uji klinis yang kuat untuk mendukungnya, dan batasan tekanan darah tambahan seperti itu tidak didukung oleh pedoman utama internasional," ungkapnya.
Selain demensia, Lim mengatakan tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko seseorang meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung.
Namun, dia memperingatkan tekanan darah juga bisa terlalu rendah. "Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke organ vital. Secara khusus, salah satu organ pertama yang menunjukkan dampak tekanan darah rendah adalah otak, seseorang dapat merasa pusing atau mengantuk ketika hal ini terjadi," pungkasnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya