Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Riset

Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkontrol Tingkatkan Risiko Demensia Sebesar 42%

Foto : CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah warga sebelum divaksinasi, di Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Banyak penelitian yang menunjukkan pengobatan hipertensi dapat menurunkan risiko demensia vaskular atau penyakit alzheimer.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Artikel penelitian yang terbit di Journal of American Medical Association pada September, menyebutkan jika tekanan darah tinggi dan tidak menurunkannya melalui perubahan gaya hidup dan minum obat maka akan menghadapi risiko lebih tinggi terkena demensia.

Dikutip dari The Straits Times, orang dengan hipertensi yang tidak terkontrol memiliki kemungkinan 42 persen lebih besar terkena demensia. Sedangkan mereka yang tekanan darahnya dikontrol melalui pengobatan menghadapi risiko yang sama dengan orang sehat.

"Bukti yang menghubungkan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan risiko terkena demensia sangatlah kuat, mengingat ruang lingkup penelitian ini," kata Rachel Cheong, konsultan pengobatan geriatri di Rumah Sakit Khoo Teck Puat, Singapura.

Artikel ini didasarkan pada 17 penelitian terhadap 34.519 orang berusia antara 60 dan 110 tahun, di 15 negara, termasuk Singapura. Tidak ada yang menderita demensia pada awal masa penelitian.

Studi tersebut menemukan mengonsumsi obat yang menurunkan tekanan darah tinggi mengurangi risiko terkena demensia, dibandingkan dengan orang yang tidak mengobati hipertensinya. Hal ini berlaku untuk semua orang lanjut usia, berapa pun usianya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top