Tekan Angka Stunting, Pemkot Pasuruan Fokus Tangani Masalah Kecukupan Gizi
Tekan Angka Stunting, Pemkot Pasuruan Fokus Tangani Masalah Kecukupan Gizi
Foto: Dok. Pemkot PasuruanPemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menggelar kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2022 di Gedung Gradika Bhakti Praja, Kota Pasuruan, pada Rabu (7/12). Ini sebagai bentuk komitmen Pemkot Pasuruan untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyampaikan fokus dalam menangani masalah kecukupan gizi dalam persoalan stunting menjadi hal yang penting untuk diutamakan, dengan gizi yang cukup maka akan menciptakan generasi pemenang.
"Masalah kecukupan gizi menjadi hal utama, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, balita 2 tahun, hingga ibu menyusui, kita harus pastikan gizinya tercukupi. Ini merupakan bagian dari investasi untuk membuat anak-anak Indonesia lebih kuat dan hebat melalui pembinaan keluarga yang sehat," ucapnya.
Rembuk stunting tersebut, kata Gus Ipul, menjadi dasar dan gambaran konkret dalam mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting di Kota Pasuruan.
"Melalui kegiatan ini, kita mengetahui hasil analisis situasi dan rencana kegiatan strategi konvergensi penganggulangan dan pencegahan stunting untuk kita ambil langkah dan ditindak lanjuti bersama," ujar Gus Ipul.
Ia juga meminta kepada pihak-pihak terkait untuk saling berkoordinasi mendapatkan data masyarakat yang akurat dan tepat sasaran.
"Kita perlu data yang akurat, kita fokuskan pada data yang riskan terhadap stunting, perlu koordinasi yang baik untuk memastikan sasaran yang tepat," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan, berkaitan dengan penyusunan rencana tindak lanjut audit stunting yang telah dilakukan bersama dengan stakeholder dan para pakar terkait, ada beberapa kegiatan dan indikator dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Penyusunan rencana tindak lanjut antara lain berkaitan dengan penanganan kelompok sasaran calon pengantin, ibu hamil, hingga baduta dan balita dengan beberapa kegiatan dan indikator yang disusun untuk membangun konvregensi sebagaimana telah disampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan stunting perlu langkah komprehensif dari semua pihak," jelasnya.
Adi menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat bersama-sama membangun langkah-langkah yang tepat dalam upaya tindak lanjut penurunan percepatan stunting.
"Dengan rentang waktu sampai 2024, perlu langkah, aksi, serta pendekatan yang lebih efektif lagi sehingga dapat mencapai target prevelensi yang telah ditentukan sebesar 13,5 persen," tandas Adi.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi