Target Rupiah 2024 Meleset
Foto: ISTIMEWAJAKARTA – Pelemahan rupiah terhadap dollar AS jelang akhir tahun tak terelakkan lagi. Bahkan, kurs rupiah terhadap dollar AS berpotensi menembus level 16.000 rupiah per dollar AS atau lebih buruk dibandingkan posisi jelang akhir tahun lalu di 15.395 dollar AS dan bahkan jauh melampaui target dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 15.000 rupiah per dollar AS.
“Pergerakan rupiah yang melemah jelang akhir tahun tak terelakkan karena sentimen penguat dollar AS jelang akhir tahun masih belum hilang dan belum ada sentimen positif yang membalikkan itu,” ujar Pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (30/12).
Berdasarkan faktor dari dalam negeri, pasar disebut cukup skeptis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Hal ini didasari antara lain karena penurunan daya beli kelas menengah, keputusan pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen, dan lainnya.
Di sisi lain, lanjut dia, ekonomi AS terlihat masih cukup solid sehingga menurunkan peluang pemangkasan suku bunga acuan yang lebih besar. Ekspektasi program ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump yang bisa menuai perang dagang dan memantik konflik geopolitik juga mendorong pelaku pasar masuk ke aset dollar AS sebagai aset aman.
“Hingga akhir tahun, rupiah bisa bertahan di atas 16.100 rupiah terhadap dollar AS,” ungkap Ariston.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Senin (30/12) sore ditutup menguat 92 poin atau 0,57 persen dari akhir pekan lalu menjadi 16.143 rupiah per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) menguatkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS. “Dollar AS terpantau terkoreksi setelah data menunjukkan defisit perdagangan yang lebih besar dari perkiraan pada hari Jumat, yakni -102,86 miliar dollar AS dari perkiraan -100,7 miliar dollar AS,” ujarnya di Jakarta, awal pekan ini.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi minimnya aktivitas perdagangan dan rilis data-data penting dari sektor ekonomi.
Berita Trending
Berita Terkini
- Demi Final India Open, Gregoria dan Jonatan Harus Lewati Lawan Tangguh
- Viral! ASN Pemprov DKI Boleh Poligami, Ini Penjelasan Pj Gubernur Teguh
- Dilarang MA, Nasib TikTok di Tangan Trump
- Kemkomdigi Targetkan Literasi Digital dan Pengembangan Start-Up di Indonesia
- OPPO Luncurkan Reno13 Series 5G, Smartphone AI yang Elegan dan Berperforma Tinggi