Tantangan Sesungguhnya Menuju Piala Dunia U-20 2025 Baru Mulai
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia U-20 berpose di hadapan fotografer sebelum laga melawan Timnas Yaman U20 pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Grup F di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/9/2024).
Foto: ANTARA/Dhemas ReviyantoJakarta - Minggu malam 29 September lalu timnas Indonesia U-20 memastikan maju ke putaran final Piala Asia U-20 2025 di China.
Kepastian itu diperoleh setelah Indonesia U-20 ditahan imbang 1-1 oleh Yaman pada pertandingan terakhir Grup F babak kualifikasi turnamen itu di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sejak menit pertama, kedua tim bergantian menyerang, dalam tempo tinggi nan cepa.
Namun, gol baru tercipta pada waktu tambahan babak pertama ketika Jens Raven menyarangkan gol ke gawang Yaman pada menit 45+1 untuk memecah kebuntuan.
Striker berusia 18 tahun itu memanfaatkan umpan dari tandemnya di lini, Muhamad Ragil, yang malam itu mereka dan sembilan lainnya dipasang dalam formasi 3-5-2.
Saat itu, Raven mendapatkan peluang dari sudut yang tidak terlalu ideal.
Tendangannya mendatar, tidak terlalu keras. Namun, bagaimana caranya mencari ruang tembak dan mengarahkannya secara tepat ke gawang Yaman U-20, membuat kiper Wadhah Anwar Ahmed mati kutu.
Tetapi itu tak lama, karena beberapa detik menjelang turun minum, pertahanan Indonesia lengah.
Yaman menyamakan kedudukan dua menit kemudian pada menit 45+3 melalui sepakan melengkung dari luar kotak penalti yang dilepaskan Abdulrahman Al-Khadher Abdulnabi.
Bola sepakan Abdulrahman sedikit mengenai bek Indonesia, untuk kemudian sedikit meninggi sehingga melewati jangkauan kiper Indonesia U-20, Ikram Algiffari.
Hasil imbang ini membawa Indonesia untuk sementara memuncaki klasemen dengan tujuh poin. Garuda Muda unggul selisih gol dari Yaman menempati posisi kedua.
Sebagai juara grup, Garuda Muda berhak melanjutkan langkah ke putaran final Piala Asia U-20 yang dimainkan di China pada 6-23 Februari tahun depan.
Ini adalah putaran final Piala Asia U-20 ke-19 kali bagi Garuda Muda sekaligus yang ketiga bagi pelatih Indra Sjafri, setelah edisi 2014 di Myanmar dan edisi 2018 ketika Indonesia menjadi tuan rumah ajang ini.
"Saya mengucapkan alhamdulillah lolos untuk yang ketiga kalinya saya memimpin Piala Asia. Pertama 2013 di Myanmar, yang kedua kita sebagai tuan rumah host di GBK, kita di situ 8 besar, dan ini yang ketiga," kata Indra pada jumpa pers pasca laga melawan Yaman itu.
Pelatih berusia 61 tahun itu menilai kelolosan timnya ini berkat kerja keras semua pihak, mulai pemain sampai pelatih, PSSI, klub, dan suporter.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris