Surat PPDB Gibran Tidak Dibalas Nadiem
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, saat Rapat Koordinasi Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta, Senin (11/11).
Foto: Muhamad MarupSurat PPDB Gibran Tidak Dibalas Nadiem
JAKARTA - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan, dirinya pernah menyurati Nadiem Makarim ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Surat yang dibuat Gibran ketika masih Wali Kota Solo itu terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan masalah pendidikan lainnya.
"Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan, namun kemarin saya cek ke Pak Sekda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapat tanggapan," ujar Gibran, saat Rapat Koordinasi Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta, Senin (11/11).
Dia menerangkan, surat yang dibuat pada 15 Juli 2024 tersebut berisi keluhan-keluhan ketika dia menjadi Wali Kota Solo. Selain PPDB, dia juga mengeluhkan masalah program Merdeka Belajar, Pengawas Sekolah, dan Ujian Nasional.
"Surat ini isinya adalah keluhan-keluhan saya sebagai Wali Kota ya," jelasnya.
Gibran menyebut, program PPDB dengan skema zonasi sebenarnya merupakan program yang baik. Hanya saja, program tersebut belum optimal karena masih terkendala pemerataan guru dan sarana prasarana.
Dia melanjutkan, permasalahan-permasalahan PPDB merupakan permasalahan yang berulang tiap tahunnya. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah pengajuan perpindahan domisili ketika memasuki masa PPDB.
"Tiap tahun permasalahannya sama, komplain yang diarahkan ke saya sama terus. Tiap tahun berulang, berulang, berulang. Dan akhirnya saya bersurat, ya tapi tidak ditanggapi," terangnya.
Gibran menyatakan, komunikasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti berjalan dengan baik. Dia menitipkan agar program PPDB zonasi dikaji dan ditindaklanjuti.
"Pak Menteri yang sekarang beda. Kemarin pulang dari Akmil, pulang dari Akmil Magelang, kita langsung koordinasi dan kita langsung klik untuk masalah-masalah zonasi ini," terangnya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- JATMAN PBNU Berkomitmen Sukseskan Program Makan Bergizi untuk Anak dan Santri
- Menteri PANRB: Hari Ibu Kenang Perjuangan Perempuan Wujudkan Kemerdekaan
- Peringati Hari Ibu, OJK Tekanankan Pentingnya Edukasi Pengelolaan Keuangan Keluarga
- Lewat Kegiatan Pemasaran, Kemenpar Bukukan Potensi Nilai Devisa Rp25,4 Triliun
- Arne Slot Tak Menyangka Liverpool Bisa Menang Besar atas Tottenham