Sulit Berdikari kalau Kebijakan Impor Malah Direlaksasi
Achmad Maruf Pengamat Ekonomi dari UMY - Kita harus belajar dari kasus-kasus tersebut dan memastikan kebijakan perdagangan yang diambil benar-benar mendukung kemandirian ekonomi dan melindungi industri dalam negeri, terutama industri yang masih rentan dan membutuhkan perlindungan.
AS bahkan tidak segan-segan menaikkan tarif impor untuk melindungi produsen lokal mereka. Langkah itu menunjukkan bahwa bahkan negara dengan ekonomi besar pun tidak segan-segan mengambil langkah proteksionis ketika diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Tidak jarang, kebijakan impor di Indonesia justru menimbulkan kecurigaan publik karena sering kali diwarnai oleh kasus-kasus moral hazard seperti adanya fee atau sejenisnya.
"Kita harus belajar dari kasus-kasus tersebut dan memastikan kebijakan perdagangan yang diambil benar-benar mendukung kemandirian ekonomi dan melindungi industri dalam negeri, terutama industri yang masih rentan dan membutuhkan perlindungan," jelasnya.
"Relaksasi impor pada komoditas yang belum memiliki daya saing yang kuat di pasar internasional dapat menjadi bumerang bagi produsen lokal," katanya.
Hal itu, katanya, bukan hanya tentang angka-angka dalam neraca perdagangan, tetapi juga tentang nasib para pekerja dan keberlangsungan industri di dalam negeri. Industri tekstil, misalnya, yang sudah menghadapi berbagai tantangan berat dan akan semakin tertekan jika kebijakan impor tidak diatur dengan cermat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya