Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Studi Ungkap Banyak Orang Ditolak Kerja karena Diskriminasi

Foto : ANTARA FOTO/Aji Setyawan

Pelamar kerja menghadiri suatu pameran bursa kerja di Semarang, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

'Keahlian rendah' sebagai kambing hitam pengangguran: mengapa ini mitos

Pertama, skills mismatch cenderung mengindividualiasi isu pengangguran. Artinya, pengangguran seolah terjadi semata karena pelamar kerja dianggap tidak memiliki kemampuan sesuai lapangan kerja - bukan karena terbatasnya lapangan kerja layak.

Dalam narasi ini, jika lowongan kerja terbatas, individu kemudian dituntut berwirausaha.

Di Indonesia, baru-baru ini, banyak perusahaan ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya. Banyak start-up yang digadang-gadang menjadi bentuk inovasi ekonomi untuk membuka lapangan kerja baru, justru terjebak tekanan finansial. PHK yang terjadi baru-baru ini diprediksi terus terjadi pada tahun 2023.

Sayangnya, meskipun PHK merupakan hal umum di Indonesia, termasuk selama pandemi, narasi skills mismatch tetap dominan dalam bahasan pengangguran. Narasi tersebut bahkan bisa menjustifikasi keputusan perusahaan untuk melakukan PHK ke karyawannya.

Kedua, skills mismatch seolah menempatkan keahlian sebagai satu-satunya faktor yang berkontribusi pada kesuksesan karir. Pandangan ini mengabaikan faktor lain seperti gender, ras, agama, dan terutama kelas ekonomi, yang juga bisa membantu atau menghambat seseorang di lapangan kerja.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top