Studi: Buang Air Besar 1-2 Kali Sehari Dapat Menjauhkan Tubuh dari Penyakit
Secara demografis, orang yang lebih muda, wanita, dan mereka yang memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah cenderung memiliki frekuensi buang air besar yang lebih jarang.
WASHINGTON - Sebuah studi yang diterbitkan pada hari Selasa (16/7), di Cell Reports Medicine, mengungkapkan frekuensi buang air besar secara signifikan memengaruhi fisiologi dan kesehatan jangka panjang, dengan hasil terbaik terkait dengan buang air besar sekali atau dua kali sehari.
Dikutip dari The Straits Times, penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara sembelit dan diare dengan risiko infeksi dan kondisi neurodegeneratif yang lebih tinggi.
Tetapi karena temuan ini diamati pada pasien yang sakit, masih belum jelas apakah kunjungan ke kamar mandi yang tidak teratur merupakan penyebab atau akibat dari kondisi mereka.
"Saya berharap penelitian ini akan sedikit membuka pikiran para dokter tentang potensi risiko yang mungkin timbul jika frekuensi buang air besar tidak diatur," kata penulis senior Sean Gibbons dari Institut Biologi Sistem.
Ia menjelaskan dokter sering kali menganggap gerakan usus yang tidak teratur hanya sebagai gangguan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya