Studi: Aktivitas Manusia Membahayakan Sistem Pendukung Kehidupan di Bumi
Beruang kutub telah lama menjadi simbol dampak perubahan iklim, karena kenaikan suhu mencairkan es laut Arktik yang menjadi tempat bergantung mereka untuk bertahan hidup.
Dari sembilan batas yang dinilai, hanya pengasaman laut, penipisan ozon, dan polusi udara, terutama partikel mirip jelaga, yang dinilai berada dalam batas aman.
Namun, batas pengasaman laut hampir saja dilanggar. Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, gas rumah kaca utama, telah meningkat menjadi sekitar 417 bagian per juta (ppm), jauh lebih tinggi dari tingkat aman sebesar 350 ppm.
Laju kepunahan spesies saat ini juga diperkirakan setidaknya sepuluh kali lebih cepat dibandingkan laju rata-rata selama 10 juta tahun terakhir, yang berarti planet ini telah melewati batas aman bagi keanekaragaman genetik.
Johan Rockstrom, salah satu penulis penelitian dan direktur Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim, berharap dunia akan melihat temuan ini sebagai peringatan.
"Dalam karir saya, saya belum pernah melihat begitu banyak bukti seperti saat ini dan begitu jelas dalam komunikasi kami," kata Rockstrom, seraya menambahkan bahwa dia kecewa dengan hasil laporan Pengambilan Stok Global PBB minggu lalu, yang menemukan bahwa meskipun terdapat kemajuan global dalam mitigasi perubahan iklim sejak Perjanjian Paris pada tahun 2015, masih banyak yang harus dilakukan untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celci.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya