Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Khawatir 'Penyalahgunaan' AI oleh Tiongkok, Beijing Protes Pembatasan Washington

Foto : AP/The New York Times/Doug Mills/Pool

Presiden AS Joe Biden (kanan) menyambut Presiden Tiongkok Presiden Xi Jinping (kiri) di Filoli Estate di Woodside, AS, Rabu, 15 November 2023. Dewan Keamanan Nasional mengatakan utusan tingkat tinggi pemerintah AS menyampaikan kekhawatiran tentang “ penyalahgunaan AI” oleh Tiongkok dan negara lain dalam pembicaraan tertutup dengan para pejabat Tiongkok di Jenewa.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Para pejabat AS menyampaikan kekhawatiran mengenai "penyalahgunaan" kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dilakukan Tiongkok, sementara perwakilan Beijing menegur Washington atas "pembatasan dan tekanan" terhadap kecerdasan buatan, kata pemerintah kedua negara secara terpisah pada Rabu (15/5), sehari setelah pertemuan mengenai teknologi AI di Jenewa.

Dilaporkan Associated Press, ringkasan pembicaraan tertutup antara utusan tingkat tinggi, yang membahas risiko AI dan cara mengelolanya, mengisyaratkan ketegangan antara Beijing dan Washington mengenai kemajuan teknologi yang pesat yang telah menjadi titik konflik dalam hubungan bilateral.

Tiongkok dan Amerika Serikat "bertukar perspektif mengenai pendekatan mereka masing-masing terhadap keselamatan dan manajemen risiko AI" dalam diskusi yang "terus terang dan konstruktif" sehari sebelumnya, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan. Beijing mengatakan kedua pihak bertukar pandangan "secara mendalam, profesional, dan konstruktif."

Pembicaraan pertama AS-Tiongkok mengenai AI adalah hasil pertemuan bulan November antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di San Francisco. Pembicaraan tersebut membuktikan kekhawatiran dan harapan mengenai teknologi baru yang menjanjikan namun berpotensi berbahaya.

"Amerika Serikat menggarisbawahi pentingnya memastikan sistem AI aman, terlindungi, dan dapat dipercaya untuk mewujudkan manfaat AI - dan terus membangun konsensus global atas dasar hal tersebut," kata Watson.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top