![Sianida dalam Makanan, Bagaimana Standarnya untuk Keamanan Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/sianida-dalam-makanan-bagaimana-standarnya-untuk-keamanan-pangan-231104131321.jpg)
Sianida dalam Makanan, Bagaimana Standarnya untuk Keamanan Pangan
![Sianida dalam Makanan, Bagaimana Standarnya untuk Keamanan Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/sianida-dalam-makanan-bagaimana-standarnya-untuk-keamanan-pangan-231104131321.jpg)
Singkong merupakan salah satu sumber sianida alami. Dengan perendaman 72 jam, kandungan sianida bisa berkurang hingga 90 persen.
Sianida yang bisa ditoleransi di makanan
Ada sejumlah tanaman yang mengandung senyawa glikosida sianogenik. Contohnya, singkong adalah salah satu sumber sianida alami yang paling dikenal.
Selain itu, sianida dapat muncul dalam makanan dari beberapa sumber seperti apel, aprikot, ceri, persik, plum, terutama di biji buah-buahan tersebut. Senyawa glikosida sianogenik ini juga ditemukan di almond, rebung bambu, biji rami, kacang lima, kacang polong, dan kacang mete.
Menurut Otoritas Keamanan Pangan Uni Eropa (EFSA), dosis sianida yang bisa membahayakan dalam tubuh manusia adalah antara 0,5-3,5 mg per kilogram berat badan jika dikonsumsi secara oral. Jumlah sianida dalam darah yang dianggap berbahaya berkisar antara 0,5 mg hingga 1,0 mg per liter darah.
Sementara jumlah yang bisa mematikan berkisar antara 2,5-3,0 mg per liter darah. Gejala keracunan akut sianida meliputi sakit kepala, pusing, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya