Senyum Sumringah Jenderal Bintang Empat Baret Merah, Selangkah Lagi Jadi Orang Nomor Satu TNI

JAKARTA - Senyum sumringah terpancar dari wajah jenderal bintang empat baret merah begitu rapat paripurna DPR menyetujui pencalonannya sebagai Panglima TNI. Maka, selangkah lagi dia akan jadi orang nomor satu di TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun bulan ini.

Jenderal bintang empat baret merah yang sedang bahagia itu adalah Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) saat ini.

Seperti diketahui, Jenderal Andika adalah calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden Jokowi. Sebelum disetujui DPR, sebelumnya Jenderal Andika, perwira TNI yang dibesarkan di Kopassus itu, telah menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR. Komisi I DPR pun telah menyetujui pencalonan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Kini pada hari Senin (8/11), Ketua DPR, Puan Maharani yang memimpin rapat paripurna DPR telah mengetok palunya, menyetujui pencalonan sang jenderal. Senyum sumringah pun terpancar dari raut wajah menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono usai rapat paripurna. Setelah ini, Jenderal Andika tinggal menunggu pelantikan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Jokowi.

Mengenai kapan dirinya akan dilantik, Jenderal Andika Perkasa mengaku belum tahu jadwal pelantikannya.

"Saya belum dikasih tahu, belum dikasih tahu sampai sekarang," kata Andika Perkasa di kompleks parlemen usai menghadiri rapat paripurna.

Dirinya, akan menunggu langkah Presiden Jokowi terkait pelantikan dirinya sebagai Panglima TNI. Tidak lupa, Jenderal Andika, berterimakasih kepada DPR yang telah menyetujui dirinya sebagai Panglima TNI.

"Berikutnya saya masih menunggu untuk resminya dari Presiden," kata Andika.

Dalam kesempatan itu juga, Andika sempat ditanya wartawan soal siapa pengganti dirinya sebagai Kasad. Ditanya seperti itu, Jenderal Andika menjawab nanti yang menentukan siapa yang jadi Kasad ada di tangan Presiden. Presiden nanti yang memilih nama pengganti dirinya di Angkatan Darat.

"Nama yang milih nanti Presiden. Nanti setelah ada resminya baru nih. Saya nggak mau mendahului, nanti disangka geer dan memang bukan kewenangan saya," kata Jenderal Andika.