Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Mar 2025, 18:45 WIB

Aspakrindo-ABI Edukasi Kripto dan Blockchain kepada 300 Peserta

Acara Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang mengusung tema “Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini,” yang diadakan Aspakrindo-ABI dengan didukung oleh Pintu. Kegiatan ini bagian dari komitmen mereka dalam memperluas edukasi dan literasi tentang

Foto: Istimewa

JAKARTA - Asosiasi Pedagang Aset Kripto indonesia dan Asosiasi Blockchain (Aspakrindo-ABI) terus mendorong upaya peningkatan edukasi dan literasi tentang aset kripto di Indonesia. Melalui agenda tahunannya setiap bulan Februari, Aspakrindo-ABI telah selesai menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang mengusung tema “Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini.”

Sebagai anggota, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) aplikasi kripto all-in-one pertama di Indonesia turut berkontribusi dalam BLK 2025. General Counsel Pintu sekaligus Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI Malikulkusno Utomo (Dimas) mengungkapkan, kegiatan Bulan Literasi Kripto ini menjadi ajang tahunan penting bagi seluruh anggota Asosiasi.

“Kontribusi para pedagang kripto pada kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas edukasi dan literasi tentang aset kripto serta teknologi blockchain. Pada BLK 2025, PINTU menggelar beberapa kegiatan edukasi secara offline bersama komunitas,” ujar dia melalui siaran pers pada hari Kamis (6/3).

Kegiatan Pintu dalam BLK 2025 di antaranya, menyelenggarakan kompetisi Stand Up bersama komunitas Stand Up Indo Bali, kemudian Pintu Talks Goes to Campus menggandeng ICP Hub Indonesia yang secara spesifik mengedukasi mengenai kripto, blockchain, smart-contract, dan Web3. Selain itu acara yang diadakan di Politeknik Negeri Jakarta, menggelar BUIDLRS Lounge by Pintu mengadakan diskusi bersama dengan developers blockchain.

“Ketiga kegiatan BLK 2025 ini disambut positif oleh para peserta dengan total peserta yang hadir lebih dari 300 orang. Ini menandakan minat investasi pada aset kripto semakin tinggi dan masyarakat juga semakin memahami pentingnya kegiatan edukasi dan literasi untuk memperkuat pemahaman mengenai ekosistem aset kripto di tengah tren peningkatan jumlah investor kripto dalam negeri,” ungkap Dimas.

Dalam laporan Chainalysis The 2024 Global Adoption Index yang mengukur peringkat 151 negara tentang adopsi aset kripto memperlihatkan, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Nigeria dan India yang bertengger di posisi dua dan satu. Data Chainalysis juga sejalan dengan data pertumbuhan investor kripto di Indonesia yang menurut Otoritas Jasa Keuangan per akhir 2024 mencapai lebih dari 22 juta investor.

“Di samping mendorong peningkatan edukasi dan literasi, kami juga terus melakukan inovasi di berbagai produk dan fitur untuk memberikan sarana investasi kripto yang mudah dan aman untuk investor pemula hingga trader pro. Selain itu, kami juga mengingatkan pentingnya menggunakan platform investasi kripto yang telah terdaftar dan diawasi resmi di Indonesia,” lanjut Dimas.

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.