Sektor Pertanian Rentan terhadap Perubahan Iklim
JAKARTA - Perhimpunan Meterologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) mengingatkan sektor pertanian rentan terhadap perubahan iklim. Untuk itu, diperlukan adaptasi agar dampaknya tidak mengganggu produksi komoditas pertanian.
Wakil Ketua Dewan Penasihat Perhimpi, Yonny Koesmaryono menyampaikan pihaknya siap membantu Kementerian Pertanian (Kementan), terutama pemetaan wilayah yang berpotensi terdampak perubahan iklim. "Mudah-mudahan kami bisa mengembangkan sesuai pengetahuan dan teknologi, termasuk dalam memetakan wilayah-wilayah yang rentan dampak perubahan iklim," jelasnya di Jakarta, Kamis (2/12).
Dirinya menyebutkan sektor pertanian adalah salah satu sektor yang sangat rentan (vulnerable) terhadap perubahan iklim. Namun, dia memperingatkan pertanian salah satu sektor pembangkit ekonomi sekaligus pilar penyangga ketahanan pangan dan ketahanan sosial politik.
"Karena itu, sektor pertanian harus mengutamakan upaya adaptasi agar lebih tangguh menghadapi perubahan iklim, sehingga produksi pertanian dan ketahanan pangan tidak terganggu, namun tidak mengabaikan upaya mitigasi," ujarnya.
Karenanya, Perhimpi menilai perlunya peningkatan kemampuan petani untuk memanfaatkan informasi prediksi iklim seoptimal mungkin melalui informasi prediksi cuaca dan iklim berbasis dampak dalam bidang pertanian. "Kita harus bisa mendiseminasikan informasi-informasi tentang iklim ini kepada petani sehingga teknologi yang mereka jalankan bisa tepat," ungkap Yonny.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya