Sekjen PBB Peringatkan Risiko dan Dampak Lanjutan dari Perang Rusia-Ukraina
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Foto: ANTARA/AnadoluHamiltaon - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres,Selasa (24/9), memperingatkan tentang eskalasi konflik lebih lanjut dan dampaknya jika perang Rusia-Ukraina berlanjut, serta menekankan urgensi untuk memutus siklus kekerasan dan mengakhiri penderitaan di kedua negara.
Guterres menyampaikan pernyataan tersebut pada sesi tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina.
PBB didirikan atas prinsip penghormatan terhadap kedaulatan semua negara anggota, tegas Guterres seraya menambahkan bahwa Piagam PBB menetapkan bahwa semua negara harus menahan diri dari penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial negara lain.
"Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 -- menyusul aneksasi ilegal Republik Otonom Krimea dan Kota Sevastopol satu dekade lalu -- merupakan pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip ini," kata Sekjen PBB.
Dengan memperhatikan jumlah korban tewas dalam perang Ukraina terus meningkat, dia mengatakan hampir 10 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Dia juga mengutuk keras semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.
Sembari mendesak peningkatan bantuan ke Ukraina, Guterres mengemukakan bahwa "15 juta orang di Ukraina memerlukan bantuan kemanusiaan -- lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak perempuan."
Kepala PBB tersebut menambahkan bahwa 11 ribu warga sipil telah tewas sejak invasi Ukraina dan memperingatkan bahwa "semakin lama perang tragis ini berlanjut, semakin besar risiko eskalasi dan dampaknya."
Dia khawatir bahwa kelanjutan perang Rusia-Ukraina akan "semakin memperdalam ketegangan dan perpecahan global."
"Kita harus menghentikan penderitaan dan memutus siklus kekerasan -- demi rakyat Ukraina, rakyat Rusia dan dunia," katanya.
Guterres mencatat bahwa inisiatif seperti Prakarsa Gandum Laut Hitam dan pertukaran tahanan menunjukkan bahwa diplomasi dapat berhasil bahkan di "saat tergelap" ketika kemauan politik ada.
Dia menyerukan peningkatan upaya untuk perdamaian di Ukraina, serta menegaskan kembali kesiapan PBB untuk mendukung semua upaya menuju tujuan tersebut.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Pasangan Risma-Gus Hans Sampaikan Permohonan Maaf di Akhir Masa Kampanye Pilgub Jatim
- Degrowth, Melawan Industrialisasi dan Konsumsi Berlebihan Demi Masa Depan yang Berkelanjutan
- Hardjuno Pertanyakan RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas Prioritas Saat RUU Perampasan Aset Tidak
- Kebijakan Luar Negeri Prabowo Subianto: Diplomasi yang Berimbang untuk Indonesia
- Tuai Kecaman, Biaya Penobatan Raja Charles Capai £72 juta