Kena Pungutan 24 Persen, Jepang Sesalkan Tarif Impor AS
Koran-jakarta.com || Kamis, 03 Apr 2025, 11:14 WIBTOKYO - Menteri Perdagangan Jepang mengatakan pada Kamis (3/4), ia telah menyampaikan kepada mitranya dari AS bahwa tarif baru yang luas termasuk pungutan sebesar 24 persen pada impor Jepang "sangat disesalkan".

Ket. Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers di Tokyo, 2 April 2025.
Doc: Kyodo
Perusahaan Jepang merupakan investor terbesar di Amerika Serikat tetapi Tokyo telah gagal dalam upayanya untuk mendapatkan pengecualian dari tarif Presiden AS Donald Trump.
"Saya telah sampaikan bahwa tindakan tarif sepihak yang diambil oleh Amerika Serikat sangat disesalkan, dan saya sekali lagi dengan tegas mendesak (Washington) untuk tidak menerapkannya terhadap Jepang," kata Yoji Muto, menteri perdagangan dan industri, kepada wartawan.
Ia membuat komentar tersebut dalam percakapan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick sebelum Trump mengumumkan tarif baru yang menyeluruh.
"Saya juga menjelaskan secara rinci bagaimana tarif AS akan berdampak buruk pada ekonomi AS dengan melemahkan kapasitas perusahaan Jepang untuk berinvestasi di Amerika Serikat," kata Muto.
"Kami telah berdiskusi secara terbuka tentang cara mengupayakan kerja sama demi kepentingan Jepang dan Amerika Serikat yang tidak bergantung pada tarif," kata Muto.
Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi juga mengatakan tindakan tersebut mungkin melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan perjanjian perdagangan kedua negara.
Anda mungkin tertarik:
"Kami memiliki kekhawatiran serius mengenai konsistensi dengan perjanjian WTO dan perjanjian perdagangan Jepang-AS," kata kepala sekretaris kabinet Hayashi kepada wartawan.
Pada bulan Februari, Trump menjamu Perdana Menteri Shigeru Ishiba untuk pembicaraan yang tampaknya bersahabat dan membuahkan hasil, dengan pernyataan bersama yang memuji "zaman keemasan baru bagi hubungan AS-Jepang".
Jepang juga gagal memperoleh pengecualian tarif sebesar 25 persen pada impor mobil yang akan mulai berlaku Kamis malam.
Tahun lalu, kendaraan bermotor menyumbang sekitar 28 persen dari 21,3 triliun yen ($142 miliar) ekspor Jepang ke AS, dan sekitar delapan persen dari seluruh pekerjaan di Jepang terkait dengan sektor ini.