SAP Merestrukturisasi 8.000 Pekerjaan Demi Fokus ke AI
SAP mengintensifkan peralihan investasi ke area pertumbuhan strategis, terutama bisnis AI.
Foto: IstimewaWALDORF - Raksasa perangkat lunak dari Jerman SAP (System Application and Product in data processing), pada Selasa (23/1), mengumumkan tengah merestrukturisasi 8.000 lapangan kerja seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengalihkan fokus mereka ke kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dikutip dari Yahoo Finance, salah satu perusahaan paling berharga di Eropa ini mengatakan bahwa mereka akan menghabiskan 2 miliar eurp atau 2,2 miliar dolar AS tahun ini untuk transformasi, termasuk pembelian dan program pelatihan ulang.
"Keputusan itu diperlukan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi pertumbuhan pendapatan masa depan yang sangat terukur," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Akibatnya, sebagian besar tenaga kerjanya, yaitu lebih dari 7 persen dari 108.000 pekerjanya, akan terkena dampaknya.
"Mayoritas dari sekitar 8.000 posisi yang terkena dampak diperkirakan akan dilindungi oleh program cuti sukarela dan langkah-langkah pelatihan ulang keterampilan internal," kata SAP.
"Setelah investasi ulang dilakukan, "
SAP memperkirakan akan menutup tahun 2024 dengan jumlah karyawan yang serupa dengan level saat ini," tambahnya.
"SAP membuka babak berikutnya: dengan program transformasi yang direncanakan, kami mengintensifkan peralihan investasi ke area pertumbuhan strategis, terutama Business AI," kata CEO Christian Klein, dalam pernyataan terpisah.
"Kami yakin dengan prospek perusahaan pada tahun 2024."
SAP adalah perusahaan terbaru yang memprioritaskan AI sebagai AI generatif, teknologi yang mendasari platform populer seperti ChatGPT, telah menggemparkan dunia.
Musim panas lalu, mereka mengumumkan investasi di tiga perusahaan AI generatif, menambah janji investasi lebih dari 1 miliar dolar AS untuk mendanai startup teknologi perusahaan yang didukung AI.
Juli lalu, Wipro, salah satu penyedia layanan perangkat lunak terkemuka di India, menyatakan akan menghabiskan 1 miliar dolar AS untuk meningkatkan kemampuan AI-nya selama tiga tahun ke depan, termasuk melatih 250.000 seluruh stafnya tentang cara menggunakan teknologi tersebut.
Pada bulan September, raksasa teknologi Tiongkok, Huawei, mengumumkan akan menerapkan AI secara menyeluruh untuk dekade berikutnya, menyusul langkah serupa yang dilakukan Alibaba. Banyak perusahaan teknologi AS juga telah mengumumkan investasi besar pada AI saat mereka memulai reorganisasi besar-besaran.
Secara terpisah pada hari Selasa, SAP melaporkan pendapatan tahunan yang sebagian besar melampaui ekspektasi. Mereka memperkirakan lonjakan pendapatan sebesar 24 persen hingga 27 persen untuk bisnis cloud utamanya di tahun depan, dan memperkirakan adanya percepatan pertumbuhan di bidang tersebut.
Saham perusahaan tersebut melonjak 4 persen dalam perdagangan setelah jam kerja di New York pada hari Selasa setelah pengumumannya.
"Perusahaan akan menanggung sebagian besar biaya terkait reorganisasi pada paruh pertama tahun 2024, yang akan berdampak pada laba operasional," tutupnya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris