Saham Honda Melonjak 16 Persen Setelah Pengumuman Pembelian Kembali
Ilustrasi
Foto: IstimewaTOKYO - Saham Honda melonjak lebih dari 16 persen pada hari Selasa (24/12) setelah raksasa otomotif Jepang itu mengumumkan pembelian kembali hingga 1,1 triliun yen (7 miliar dollar AS) pada hari sebelumnya.
Pengumuman pembelian kembali itu terjadi saat Honda dan pesaingnya yang tengah berjuang, Nissan, sepakat pada hari Senin (23/12) untuk memulai pembicaraan mengenai merger yang dipandang sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan dari perusahaan Tiongkok dan Tesla dalam sektor kendaraan listrik.
Honda akan membeli kembali sahamnya sendiri senilai hingga 1,1 triliun yen, atau 23,7 persen dari total saham yang diterbitkan, untuk meningkatkan "efisiensi struktur modalnya", kata perusahaan itu pada hari Senin.
- Baca Juga: 12 Orang Tewas dalam Ledakan di Pabrik Bahan Peledak di Turki
- Baca Juga: Greenland Menolak Dikuasai AS
"Bahkan dengan jumlah ini, kami masih sedikit kekurangan penyesuaian rasio ekuitas, tetapi kami akan memulai dengan pembelian kembali saham terbesar yang dapat kami lakukan saat ini," kata CEO Honda Toshihiro Mibe kepada wartawan.
"Tetapi bahkan jika kita melangkah sejauh itu, kita masih memiliki basis keuangan yang cukup kuat," katanya.
Kolaborasi antara Honda dan Nissan akan menciptakan produsen mobil terbesar ketiga di dunia, memperluas pengembangan kendaraan listrik dan teknologi self-driving.
CEO Honda bersikeras bahwa itu bukan dana talangan untuk Nissan, yang mengumumkan ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK) bulan lalu dan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 93 persen pada semester pertama.
Pengeluaran konsumen yang lesu dan persaingan yang ketat di beberapa pasar membuat kehidupan banyak produsen mobil menjadi sulit.
Bisnis menjadi sangat sulit bagi merek-merek asing di Tiongkok, di mana produsen kendaraan listrik seperti BYD memimpin karena meningkatnya permintaan untuk kendaraan yang lebih sedikit menghasilkan polusi.
Kedua firma tersebut, bersama Mitsubishi Motors, yang mana Nissan merupakan pemegang saham mayoritas, mengatakan mereka telah menandatangani nota kesepahaman untuk memulai diskusi mengenai pengintegrasian bisnis mereka di bawah perusahaan induk baru.
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Gunung Raung Erupsi Sebanyak Lima Kali
- Catat Tonggak Baru, Luar Biasa Jumlah Langganan 5G di Tiongkok Lampaui 1 Miliar
- Mengagetkan, Korea Selatan Kini Resmi Jadi Negara yang Masyarakatnya "Super Tua"
- Ayo Lawan Intoleransi dengan Tingkatkan Interaksi Antarumat
- Pemerintah Harap Natal 2024 Bawa Kesejahteraan Bagi Bangsa Indonesia