
Rupiah “Mendlep” Dampak Hasil Rapat The Fed
rupiah
Foto: istJAKARTA – Meski Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjio percaya diri rupiah stabil, kenyataannya tidaklah demikian. Ternyata nilai rupiah mendlep alias nyungsep atau turun. Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai pelemahan rupiah dipengaruhi sikap wait and see pelaku pasar atas rilis rapat Federal Reserve (The Fed) besok malam.
“The Fed akan merilis rencana kebijakan moneter tahun ini yang diperkirakan hanya menurunkan bunga dua kali dan baru akan turun di semester II-2025,” ujarnya, Rabu.
Investor pada pekan ini fokus rilis rapat The Fed bulan Januari 2025 untuk mengukur bagaimana para pembuat kebijakan telah berupaya mempertimbangkan risiko perang tarif yang lebih luas menyusul kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
- Baca Juga: Pasar Tunggu Rilis Notulen Rapat The Fed, Simak Proyeksi IHSG
- Baca Juga: Bahas Pengaduan Konsumen
Berdasarkan data pekan lalu, indeks harga konsumen AS di bulan Januari meningkat menjadi tiga persen dari perkiraan atau bulan sebelumnya yang masing-masing 2,9 persen. Capaian ini menjadi sinyal bagi The Fed bahwa mereka takkan terburu-buru melanjutkan pemotongan suku bunga.
Faktor lain dari pelemahan rupiah terkait rapat moneter Bank Indonesia (BI) yang tak mengubah kebijakan untuk menjaga kurs rupiah melemah terlalu jauh, sebagaimana disampaikan Pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Apabila BI lebih menekankan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, maka BI tetap akan mempertahankan suku bunga. Namun, apabila fokus pada pertumbuhan, maka sebaiknya BI memangkas suku bunga 25 basis points (bps).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Februari 2025 Selasa (18/2) dan Rabu (19/2) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada di level 5,75 persen.
Suku bunga depositfacility tetap di level lima persen. Sedangkan suku bunga lendingfacility juga diputuskan untuk tetap di level 6,5 persen.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah hingga 47 poin atau 0,29 persen menjadi 16.325 per dollar Amerika Serikat (AS) dari 16.278 per dollar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level 16.357 per dolar AS dari sebesar 16.275 per dollar AS.
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
Berita Terkini
-
Pelantikan 961 Kepala Daerah Berjalan Sukses, PLN Jaga Keandalan Listriknya
-
Jepang Dukung Kebijakan MBG dan Swasembada Presiden Prabowo
-
Real Sociedad Lolos 16 Besar Liga Europa Usai Kalahkan Midtjylland 5-2
-
Menlu AS Tak Hadir di KTT G20 Johannesburg, Presiden Afsel: Bukan Bencana Besar
-
Hasto Jadi Tersangka, Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tak Ikut Retret