
Rupiah Melemah akibat Peningkatan Kekhawatiran terkait Ketegangan Perdagangan Global
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Foto: antara fotoJAKARTA - Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar (rupiah) dipengaruhi peningkatan kekhawatiran terkait ketegangan perdagangan ekonomi global.
"Trump (Presiden Amerika Serikat/AS Donald Trump) mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium. Langkah ini telah meningkatkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan perdagangan dan dampak potensialnya terhadap ekonomi global," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/2).
Selain itu, China mulai hari ini telah mengenakan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai bentuk balasan atas pemberlakuan tarif impor barang dari AS sebesar 10 persen. Sejumlah barang dari AS juga akan dikenai bea masuk 10 persen.
Di sisi lain, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid menjadi faktor kurs rupiah melemah.
Tercatat, tingkat pengangguran AS bulan Januari 2025 menurun jadi 4,0 persen dari sebelumnya 4,1 persen, kenaikan upah naik 0,5 persen dari sebelumnya 0,3 persen, dan ekspektasi inflasi naik 4,3 persen dari sebelumnya 3,3 persen.
"Hasil data ini tentu saja mendukung penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 75 poin atau 0,46 persen menjadi Rp16.358 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.283 per dollar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.350 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.325 per dollar AS.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
The Fed Diyakini Belum Akan Menurunkan Suku Bunga Acuan
-
Pasar Tanah Abang Sepi, Pengelola Luncurkan Konsep Baru “Platinum Market at PMTA” untuk Dongkrak Minat Pembeli
-
Ini Lokasi Posko Kesehatan yang Disediakan Dinkes DKI Saat Mudik Lebaran 2025
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Australia Mulai Cemas?
-
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia: Indonesia Bidik Poin Penuh di Australia