Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 13 Des 2024, 08:40 WIB

Rupiah Masih Tertekan Jelang Akhir Pekan (13/12)

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Sentimen aksi jual aset berisiko atau risk-off diperkirakan masih berlanjut sehingga makin menekan pergerakan ru­piah.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong melihat in­vestor akan menantikan data inflasi produsen (PPI) Ame­rika Serikat (AS), sebagai petunjuk arah suku bunga bank sentral setempat (The Fed). Lukman memperkirakan ru­piah masih akan tertekan dan berpotensi menyentuh level 16.000 rupiah per dollar AS.

Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dol­lar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (13/12), bergerak melemah di kisaran 15.850 –16.000 ru­piah per dollar AS.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (12/12) sore, ditutup melemah 26 poin atau 0,16 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.945 rupiah per dollar AS. Pelemahan terjadi di tengah defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per November 2024.

“Realisasi defisit anggaran pemerintah meningkatkan risiko pengelolaan fiskal,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta.

APBN mengalami defisit sebesar 401,8 triliun rupiah atau 1,81 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per November 2024. Itu masih di bawah target Undang-undang APBN. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, belanja negara tercatat sebesar 2.894,5 triliun rupiah atau 87 persen dari pagu 3.325,1 triliun rupiah, tumbuh 15,3 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sedangkan, pendapatan negara tercatat sebesar 2.492,7 triliun rupiah atau 89 persen dari target 2.802,3 triliun rupiah, tumbuh 1,3 persen yoy.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.