Jum'at, 20 Des 2024, 10:53 WIB

Rupiah Bakal Melemah Lanjutan

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Senti­men pelemahan tersebut dinilai masih sama dengan sehari sebelumnya, yakni respons pasar terhadap sikap hawkis bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat investor masih terpengaruh dengan hasil rapat dewan kebi­jakan The Fed atau FOMC. Menurutnya, rupiah masih akan cenderung melemah karena dampak lanjutan dari ekspek­tasi high-for-longer dari the Fed.

Karenanya, Josua memproyeksikan kurs rupiah terha­dap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (20/12), bergerak melemah di kisaran 16.275-16.400 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (19/12) sore, ditutup me­lemah tajam hingga 215 poin atau 1,34 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.313 rupiah per dollar AS.

“Dollar AS menguat secara luas (sehingga melemahkan nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya), dengan kenaikan paling tajam terhadap dollar Australia, euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang,” ujar Josua.

Seperti diketahui, Federal Reserve (The Fed) memang­kas suku bunga 25 basis points (bps) dini hari tadi. Selain itu, Kepala The Fed Jerome Powell memberikan pernya­taan sangat hawkish terhadap prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun 75-100 bps dari yang diharapkan pada kuartal sebelumnya. Kemungkinan jeda dalam pe­mangkasan suku bunga untuk Januari 2025 juga naik men­jadi 88 persen.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan: