Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sarana Kesehatan

RS Mata Achmad Wardi Banyak Karya Sosial

Foto : ANTARA/Azmi

Rumah Sakit (RS) Mata Achmad Wardi Kota Serang, Banten, sebagai RS yang memberikan program sosial kepada masyarakat mendapat penghargaan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI).

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Rumah Sakit Mata Achmad Wardi, Kota Serang, Banten, memiliki banyak program sosial kepada masyarakat, sehingga mendapat penghargaan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Banyak program sosial yang diselenggarakan RS Mata Achmad Wardi mulai dari operasi katarak gratis, pemberian kacamata gratis, operasi retina, hingga glukoma gratis untuk fakir miskin," kata Direktur Utama RS Mata Achmad Wardi, Moh Badrus Sholeh, di Tangerang, Rabu (25/5).
Badrus Sholeh mengatakan, masyarakat yang menerima karya sosialnya tidak hanya warga Kota Serang, tapi juga seluruh Indonesia. Program pelayanan kesehatan mata yang diselenggarakan secara gratis dinilai andil dalam penyediaan pelayanan kesehatan mata yang berkualitas untuk seluruh masyarakat, khususnya di Banten.
Harapannya akan makin banyak masyarakat merasakan manfaat kehadiran rumah sakit wakaf ini, sehingga dapat membantu mengurangi prevalensi kebutaan Indonesia. Menurut Badrus, dengan dukungan pemerintah maupun nonpemerintah RS Mata wakaf ini bisa menjadi rumah sakit rujukan penyakit mata se-Banten pada tahun 2025.
Sementara itu, Direktoran Kesehatan Dompet Dhuafa, Erwin Muhtaruddin, mengatakan bahwa keberadaan RS ini akan terus mengembangkan aset agar masyarakat terbantu, khususnya tidak mampu.
Pasien DBD
Sementara itu, penderita demam berdarah dengue (DBD) Kabupaten Lebak, sepanjang Januari-April 2022 mencapai 282 kasus. Empat di antaranya meninggal dunia. "Kami minta warga waspada penyebaran DBD sehubungan curah hujan cenderung meningkat, " kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah.
Peningkatan kasus DBD ini berkaitan dengan siklus lima tahunan. Maka, Firman minta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan gerakan menguras, menutup, dan mengubur (3M) untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selama ini, ujarnya, pencegahan kasus DBD lebih efektif dan biaya murah melalui gerakan 3M dan PSN. Sebab, menurut Firman, gerakan tersebsut bisa mematikan jentik-jentik nyamuk. Sedangkan penyemprotan fogging hanya mematikan nyamuk dewasa.
"Para penderita DBD bisa ditangani tenaga medis di Puskesmas atau RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, sehingga tidak menimbulkan kejadian yang luar biasa," kata Firman.
Ditambahkan, dari 282 kasus DBD di Kabupaten Lebak tersebar di 23 Puskesmas yang dinyatakan endemis. Di antanya, kecamatan Rangkasbitung 115 kasus dan empat dilaporkan meninggal. Ant/wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top