Ritel Inggris Rayakan Pembukaan Ladang Angin 50 MW di Skotlandia
Ilustrasi
Foto: IstimewaToko ritel asal Inggris dan jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris, Sainsbury's akan membeli seluruh listrik terbarukan yang dihasilkan dari delapan turbin angin "canggih" di Longhill Burn Wind Warm selama 15 tahun ke depan.
Sainsbury's telah mengumumkan bahwa pembangunan pembangkit listrik tenaga angin darat baru yang "canggih" telah selesai dibangun di West Lothian, Skotlandia, di mana proyek berkapasitas 50 MW ini diharapkan dapat memasok sepertiga dari kebutuhan listrik tahunan peritel di Inggris ini dengan kapasitas penuh.
Longhill Burn Wind Farm, di mana Sainsbury's mencapai kesepakatan pada tahun 2021 untuk membeli 100 persen listrik selama 15 tahun ke depan, diharapkan dapat membantu menyalakan lebih dari 600 supermarket, lebih dari 800 toko serba ada, serta kantor dan depo di seluruh Inggris, katanya.
Ladang ini memiliki delapan turbin angin darat, yang merupakan salah satu yang paling kuat yang tersedia di negara ini, dengan masing-masing menyediakan kapasitas maksimum 6,4 MW. Dirancang dan dibuat oleh spesialis angin lepas pantai Siemens Gamesa, baling-baling ladang angin ini memiliki panjang 76 meter, sementara tinggi turbinnya mencapai lebih dari 200 meter pada titik tertingginya, demikian kata Sainsbury.
Selama setahun penuh, ladang angin ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 150 ribu MWh listrik, cukup untuk menyalakan lebih dari 2,8 juta bola lampu LED enam watt secara terus menerus, atau menyediakan listrik untuk sekitar 55 ribu rumah di Inggris.
Longhill Burn adalah ladang angin ketujuh yang 100 persen energinya dibeli oleh Sainsbury's, dan ladang angin kedelapan diperkirakan akan beroperasi tahun depan.
Direktur Properti, Pengadaan, dan Usaha Kendaraan Listrik Sainsburry's, Patrick Dunne mengatakan, perusahaan ritel ini sangat bangga dapat berinvestasi pada sumber tenaga angin baru yang canggih dan berkelanjutan, yang memiliki turbin darat terbesar dan paling canggih yang tersedia di Inggris.
"Setelah selesai dibangun, Longhill Burn Wind Farm dapat mulai merealisasikan potensinya secara penuh, membantu kami mengambil langkah besar untuk mengurangi ketergantungan pada karbon," kata Patrick, dikutip dari BusinessGreen, Senin (30/10).
"Sainsbury's adalah peritel Inggris pertama yang mulai membeli tenaga angin secara langsung untuk digunakan di perkebunannya pada tahun 2008. Komitmen kami terhadap masa depan Longhill Burn Wind Farm, yang memungkinkan pembangunannya dan menjamin keberlangsungan jangka panjangnya, dibangun di atas rekam jejak kami yang telah terbukti dalam berinvestasi dalam teknologi berkelanjutan," tambahnya.
Longhill Burn Wind Farm dikembangkan melalui kemitraan dengan Energiekontor AG, yang mengelola pembangunan ladang angin tersebut dan akan mengawasi kinerja dan pemeliharaannya sehari-hari.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional