Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Eropa

“Risorgimento", Jalan Panjang Menuju Penyatuan Italia

Foto : afp/ Marco BERTORELLO
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah Kongres Wina, Carbonari memimpin perlawanan terhadap rezim konservatif yang diberlakukan kembali di Italia dimana cita-cita liberal dan patriotik mereka mempelopori Risorgimento.

Meskipun berbagai kelompok memiliki tujuan yang sama untuk menyatukan Italia di bawah satu bendera, mereka tidak sepakat tentang cara mencapainya. Hingga pada 1848, terinspirasi oleh pergolakan politik di seluruh Eropa, gelombang baru revolusi patriotik meletus di seluruh Semenanjung Italia. Akibatnya, beberapa penguasa memberi konstitusi yang lebih liberal.

Di Piedmont-Sardinia, Raja Charles Albert mengumumkan Statuto Albertino yang kemudian menjadi konstitusi Kerajaan Italia. Namun, Austria bertekad untuk segera mengakhiri revolusi tersebut. Di Milan, para pemberontak membangun barikade dan bertempur melawan tentara Austria selama lima hari.

Pada akhirnya, Marsekal Lapangan Radeztky menarik mundur pasukannya ke wilayah yang disebut quadrilateral, yaitu wilayah antara Mantova, Peschiera, Verona, dan Legnago. Peristiwa tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Cinque Giornate di Milano (Lima Hari di Milan), merupakan salah satu dari sedikit inisiatif rakyat yang berhasil dari Risorgimento.

Untuk mencegah kaum republikan dan demokrat memimpin demonstrasi patriotik, Raja Charles Albert menyatakan perang terhadap Austria. Tak lama kemudian, karena ditekan oleh opini publik, para penguasa lain mengirim pasukan mereka untuk ikut bertempur.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top