“Risorgimento", Jalan Panjang Menuju Penyatuan Italia
Ketika Napoleon mendirikan "republik bersaudara" dan kemudian Kerajaan Italia, gagasan tentang kebebasan, kesetaraan, dan rasa kesadaran nasional mulai menyebar. Melalui gerakan "Risorgimento", mereka ingin membebaskan dari kekuasaan asing menyatukan berbagai wilayah yang terpisah di bawah satu bendera.
Ketika Napoleon mendirikan "republik bersaudara" dan kemudian Kerajaan Italia, gagasan tentang kebebasan, kesetaraan, dan rasa kesadaran nasional mulai menyebar. Melalui gerakan "Risorgimento", mereka ingin membebaskan dari kekuasaan asing menyatukan berbagai wilayah yang terpisah di bawah satu bendera.
Novelis Italia, Alessandro Manzoni, dalam puisi patriotiknya pada Maret 1821 dengan tegas menulis, "Bersatu dalam senjata, dalam bahasa, dalam iman". Seperti banyak patriot abad ke-19 lainnya, Manzoni memimpikan negara Italia bersatu yang bebas dari kendali asing yaitu Austria.
Penyatuan Semenanjung Italia di bawah satu bendera adalah salah satu tujuan utama Risorgimento yang artinya Bangkit Lagi. Gerakan ini juga bertujuan untuk memperbarui masyarakat Italia secara radikal. Caranya dengan memperkenalkan liberalisme, konstitusionalisme, dan kebebasan berbicara.
Dalam episode pemberontakan rakyat, momen negosiasi diplomatik pragmatis datang silih berganti. Risorgimento mencapai puncaknya pada proklamasi Kerajaan Italia baru pada 1861. Sementara pemerintah konservatif di Semenanjung Italia mengamati dengan keprihatinan yang semakin meningkat mengenai berlangsungnya Revolusi Prancis.
Banyak orang Italia, khususnya kaum borjuis, memandang cita-citanya sebagai jawaban atas ketidakpuasan terhadap status quo. Ketika Napoleon Bonaparte mendirikan "republik bersaudara" dan kemudian Kerajaan Italia, gagasan tentang kebebasan, kesetaraan, dan rasa kesadaran nasional mulai menyebar di antara orang-orang Italia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya