Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Riset ‘Crowdlending’, Bagaimana Meningkatkan Kepercayaan Investor di Tengah Sentimen Negatif Pinjol?

Foto : The Conversation/Shutterstock/jamaludinyusupp

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sama seperti bentuk pinjaman yang lain, crowdlending melibatkan risiko potensial bagi investor seperti peminjam yang gagal bayar. Untuk meminimalkan risiko ini, platform selayaknya beroperasi di bawah lisensi dan regulasi resmi oleh otoritas keuangan, untuk di Indonesia misalnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Untuk melihat apa upaya yang dibutuhkan dalam membangun kepercayaan terhadap platform crowdlending yang tengah pesar berkembang ini, kami mengumpulkan jawaban kuisioner dari 232 partisipan. Karakteristik sampel menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia antara 26 hingga 35 tahun, dengan latar belakang industri yang beragam, termasuk keuangan dan asuransi, serta aktivitas teknis.

Kuesioner yang kami susun mencakup tujuh variabel, yakni isyarat pinjaman, manfaat yang dirasakan, mitigasi risiko, isyarat peminjam (aktivitas dan riwayat peminjam), pengaruh sosial, kualitas teknologi yang dirasakan, dan kepercayaan dalam crowdlending. Kami menyempurnakan metode pengukurannya dengan berkonsultasi dengan praktisi dari sebuah perusahaan start-up crowdlending di Singapura.

Penelitian ini mendukung hipotesis bahwa isyarat peminjam, mitigasi risiko, dan kualitas yang dirasakan, berpengaruh positif terhadap kepercayaan dalam crowdlending.

Isyarat pinjaman berkaitan dengan informasi bunga dan tenor pinjaman. Bunga yang tinggi menandakan pinjaman berisiko tinggi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top