Riset ‘Crowdlending’, Bagaimana Meningkatkan Kepercayaan Investor di Tengah Sentimen Negatif Pinjol?
Ilustrasi.
Minimnya kepercayaan berpotensi membuat start-up yang bergerak di industri keuangan mengalami kesulitan dalam mengakuisisi ataupun mendistribusikan dana. Misalnya, investor potensial bisa saja merasa khawatir dan tak aman untuk menanamkan uang mereka di start-up crowdlending yang menawarkan platform investasi online sebab perusahaan belum memiliki reputasi yang mapan.
Menetapkan kepercayaan antara platform dan penggunanya untuk memastikan pengalaman investasi yang aman dan terpercaya amatlah penting. Untuk memahami bagaimana sebenarnya investor membangun kepercayaannya terhadap crowdlending, tim peneliti dari Monash University, Singapore Institute of Technology, dan George Washington University melakukan penelitian dengan menggunakan survei berbasis kuesioner. Data dikumpulkan dari partisipan yang sedang berinvestasi atau memiliki pengalaman meminjamkan uang di platform crowdlending di Singapura.
Membangun kepercayaan di arena crowdlending
Crowdlending tumbuh pesat di Asia akibat peningkatan akses internet, kekecewaan terhadap perbankan tradisional, dan permintaan kredit yang tinggi dari UMKM dan individu.
Selain itu, crowdlending memberikan layanan yang lebih cepat dan ringkas dibandingkan dengan perbankan tradisional. Platform online inovatif ini memungkinkan peminjam terhubung dengan pemberi pinjaman tanpa perlu perantara fisik tradisional serta menawarkan jalur investasi alternatif yang semakin populer bagi pemilik dana.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya