RI Harus Suarakan Penyelesaian Utang Negara Miskin di G20
LEO HERLAMBANG Pakar Ekonomi UISI Surabaya - Bentuk relaksasi bisa macam-macam, seperti perpanjangan jatuh tempo, keringanan bunga, dan lainnya.
Kondisi gagal bayar suatu negara bisa saja mengarah ke kerusuhan sosial yang otomatis komoditas yang mereka produksi akan melonjak. Begitu pula negara lain tidak bisa melempar produknya ke pasar itu, karena tidak punya uang untuk membeli.
"Bagi lembaga-lembaga peminjam seperti IMF sendiri akan terdampak cash flow-nya karena banyak yang gagal bayar, sehingga sangat wajar jika upaya-upaya relaksasi seperti yang mereka usulkan diharapkan bisa diterima.
"Bentuk relaksasi bisa macam-macam, seperti perpanjangan jatuh tempo, keringanan bunga, dan lainnya," kata Leo.
Salah Kelola
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko, mengatakan Indonesia harus menyuarakan suara negara miskin karena RI juga tengah dibebani utang yang semakin membengkak karena kenaikan suku bunga bank-bank sentral global untuk meredam inflasi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya