Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pengelolaan Keuangan Negara I Pertumbuhan Utang Sudah Tidak Masuk Akal

Rezim Baru Terus Mengusung Penyakit Lama Kronisme yang Membunuh Bangsa

Foto : ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO

PERLU TEROBOSAN MEMBANGUN PRODUKTIVITAS PERTANIAN I Buruh tani merontokkan padi dengan mesin tradisional saat panen di Pelem, Simo, Boyolali, Jawa Tengah. Pemerintah dianggap belum peduli terhadap nasib petani. Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengingatkan perlunya melakukan berbagai terobosan untuk membangun produktivitas pertanian di Indonesia mengingat pekerja sektor pertanian menikmati tingkat produktivitas yang rendah, dengan mayoritas petani kecil.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kalau pemimpin tidak menyadari bahayanya pertambahan utang, sangat menyedihkan. Soal tunggu waktu saja untuk runtuh," kata Harjuno.

Dengan beban utang sebesar itu, Indonesia jelasnya telah terjebak dalam situasi middle low income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah bawah. Pemerintah sebenarnya beberapa kali punya kesempatan untuk melewati jebakan negara berpenghasilan menengah bawah, tetapi pemerintah melewatkan kesempatan itu (missed opportunity) karena kembali melakukan kesalahan fatal yakni menarik utang untuk kepentingan yang tidak produktif dan mengabaikan sektor paling penting dalam perekonomian yaitu pertanian dan sektor riil. Maka jangan heran GDP per kapita Indonesia tertinggal dibanding negara-negara lain. Di Asia Tenggara, jangankan dengan Singapura, dengan Malaysia dan Thailand pun kita jauh di bawah.

Saat krisis moneter 1998, perbankan nasional hancur karena digunakan pemilik dan kelompok oligarki. Praktik salah kelola itu sekarang sepertinya kembali diulang dengan jor-joran menyalurkan kredit bank sektor properti yang memicu bubble atau penggelembungan ekonomi. Selain itu, juga menyalurkan pembiayaan untuk impor yang mematikan produk dalam negeri serta memperbesar porsi pembiayaan ke sektor konsumsi.

"Jadi rezim baru kembali mengulang penyakit lama, padahal kronisme sudah jelas membunuh bangsa," kata Harjuno.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top